Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 12 Oktober 2019 | 20:32 WIB
Kiri ke kanan: MC Santi Zaidan, Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting, dan Founder Papermoon Puppet Theatre, Maria Tri Sulistyani - (dok. DJPPR)

SuaraJogja.id - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), bersama Kantor Perwakilan Kemenkeu DI Yogyakarta, menyelenggarakan acara Inclusive Festival by DJPPR atau InFest 2019.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Jumat dan Sabtu (11-12/10/2019).

Sebagai pemuncak acara, talkshow "Yang Muda Yang Bicara" diadakan di Peacumber Coffee Shop, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (12/10/2019) siang.

Sebelum dimulai, peserta belajar melek risiko keuangan dan investasi dengan talkshow bertema "Seninya Ngopi, Ngomongin Investasi".

Baca Juga: DPR Dorong Efektivitas APBN Tahun 2020

Bincang santai itu dibawakan oleh Santi Zaidan dan menghadirkan pembicara dari DJPPR, antara lain Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting, Yuddy Hendranata, dan Novi Puspita Wardani.

Selain itu, hadir pula beberapa pembicara muda kreatif: Founder Papermoon Puppet Theatre, Maria Tri Sulistyani; Co-Founder S.M.I.T.H Bar & Roastery, Cindy Herlin Marta; dan Founder & CEO Jouska, Aakar Abyasa Fidzuno.

Dalam talkshow tersebut, pengelolaan risiko keuangan dikupas tuntas berdasarkan pengalaman para pelaku ekonomi kreatif dan pengalaman DJPPR dalam mengelola keuangan negara.

"Sebagai fiscal tool, APBN dikelola untuk menghasilkan output pembangunan produktif, yang sebagian didanai menggunakan sumber pembiayaan utang, di mana masyarakat, khususya generasi muda, dapat turut berkontribusi dengan berinvestasi pada instrumen pembiayaan utang tersebut" ungkap Loto Srinaita Ginting.

Di hari pertama, dilaksanakan FGD dan kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, diseminasi hibah di Kantor Wilayah DJPb DI Yogyakarta, serta pelatihan dan sertifikasi Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) di Hotal Dafam Rohan, Yogyakarta.

Baca Juga: Terus Melebar, Defisit APBN Hingga Akhir Agustus sebesar Rp 199,1 Triliun

Ratusan peserta, termasuk mahasiswa dan civitas academica lainnya, diberi pemahaman tentang pengelolaan APBN dan pemanfaatan pembiayaan APBN untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Load More