Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 14 Oktober 2019 | 20:15 WIB
Guguran awan panas Gunung Merapi pada, Sabtu (2/3/2019) pagi. [Dok. Media Center BPPTKG]

SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut telah terjadi letusan Awan panas Gunung Merapi, Senin (14/10/2019) sekitar pukul 16.31 WIB.

Letusan awan panas tersebut terrekam di seismogram dengan durasi 270 detik dan amplitudo 75 mm. Terpantau kolom setinggi maksimal lebih kurang 3.000 meter dari puncak. Angin bertiup ke arah Barat Daya.

Saat dikonfirmasi, Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida membenarkan aktivitas vulaknik tersebut. Bahkan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas vulkanik di Gunung Merapi. Namun, pihaknya belum akan mengubah status Gunung Merapi yang saat ini masih Waspada.

"Jarak bahaya 3 km dari puncak. Di luar radius tersebut masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa," katanya.

Baca Juga: Awan Panas Muncul, Warga Diimbau Jauhi Area Puncak Merapi

Sementara itu, Humas Basarnas DIY Pipit Eriyanto mengatakan letusan awan panas yang terjadi pada Senin (14/10/2019) sore menyebabkan sejumlah wilayah di Magelang dilanda hujan abu.

Namun, hujan abu yang terjadi tersebut hanya tipis dan tidak mengganggu aktivitas warga pada umumnya.

"Masyarakat dihimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,"ujarnya.

Berdasar pengamatan yang dilakukan, hujan abu melanda sebagian wilayah Kecamatan Srumbung, Dukun, Salam, Sawangan, Muntilan dan Mungkid.

Kontributor : Julianto

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Setinggi 800 Meter

Load More