SuaraJogja.id - Biennale Jogja 2019 segera dimulai. Tahun ini menandai edisi kelima Biennale Jogja Equator.
Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) sejak tahun 2011, meluncurkan proyek seni Biennale Jogja Equator yang berfokus pada wilayah khatulistiwa.
YBY menggunakan khatulistiwa sebagai cara pandang baru serta membuka diri untuk menghadapi 'kemapanan' dan kebiasaan-kebiasaannya. Khatulistiwa adalah titik awal dan platform bersama untuk membaca kembali dunia.
YBY bekerja bersama 52 seniman dan kelompok, dari berbagai wilayah dan kota di Asia Tenggara.
Biennale Jogja 2019 kapan?
Event pameran utama Biennale Jogja XV Equator #5 akan digelar pada 20 Oktober - 30 November 2019.
Lokasi Biennale Jogja 2019 ada di berbagai tempat di Jogja, yakni di Jogja Nasional Museum, Taman Budaya Yogyakarta, Kampung Jogoyudan, Ketandan 17, dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri.
Biennale Jogja buka pada pukul 10.00 sampai 21.00 WIB.
Biennale Jogja XV Equator #5 mengangkat tajuk 'Do we live in the same PLAYGROUND?'
Baca Juga: Voice of Baceprot, Hijaber Metal Siap Buka Biennale Jogja 2019
Adapaun kurator Biennale Jogja XV adalah Akiq AW dan Arham Rahman dari Indonesia, serta Penwadee Nophaket Manont dari Thailand.
Para kurator memilih tajuk 'Do we live in the same PLAYGROUND?' untuk merangkum pembacaan Yayasan Biennale Yogyakarta dan seniman-seniman yang terlibat di dalam perhelatan Biennale Jogja Equator 5 atas segelintir persoalan 'pinggiran' yang berlangsung di kawasan Asia Tenggara, terutama yang beririsan dengan masalah identitas (gender, ras, dan agama), narasi kecil, konflik sosial-politik, perburuhan, lingkungan, atau yang lebih spesifik, praktik kesenian.
Mereka fokus pada gagasan tentang 'pinggiran' yang tidak sekedar mengacu pada ide tentang tempat, namun lebih penting lagi adalah tentang subyek atau komunitas yang hidup di dalamnya: subyek yang tidak mendapat manfaat dari dan menderita karena struktur sosial ekonomi atau politik. Ini akan menyentuh masalah-masalah relasi kuasa, di mana subyek di pinggiran dipaksa untuk menghadapi situasi hegemoni kekuasaan di manapun mereka berada.
Sebagai sebuah pendekatan, gagasan tentang pinggiran dapat diperluas ke berbagai permasalahan hidup sehari-hari: kesenjangan kesetaraan jender, pelanggaran hak asasi manusia, masalah buruh dan kelas pekerja, khususnya terkait pekerja migran, diskriminasi berbasis ras atau agama, dan banyak lagi yang lainnya.
Karya seniman di Biennale Jogja 2019
Beberapa seniman yang menampilkan karya atau proyek yang merespon ketegangan antara pusat dan sekitarnya, mencoba menawarkan sebuah posisi alternatif dan subversif, untuk menyoroti suara dari pinggiran.
Berita Terkait
-
Menjaga Keadilan di Tengah Efisiensi, DPD RI dan Jemput Suara Bahas Arah Anggaran DIY
-
Hasil BRI Super League, Persita Tangerang Bantai PSIM Yogyakarta di Menit-menit Terakhir
-
Prediksi Susunan Pemain Persita Tangerang vs PSIM Yogyakarta Minus Anton Fase
-
Janji Taktik Jean Paul Van Gastel Jaga Dominasi Laga Away PSIM Yogyakarta
-
Prediksi Persita Tangerang vs PSIM Yogyakarta di BRI Super League 17 Oktober 2025
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Sleman Dikepung Ancaman Banjir Lahar, hingga Longsor dari Lereng Merapi ke Prambanan
-
Jokowi Kembali ke 'Rumah', Jawab Isu Ijazah Palsu Tanpa Kata di Dies Natalis Kehutanan UGM
-
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo: Semoga Diberi Kekuatan dan Kesehatan Pimpin Negara
-
Gugup Pidato Depan Jokowi, Celetukan Ijazah Asli Menteri Raja Juli Bikin Seisi UGM Riuh
-
Jokowi dan Raja Juli Hadiri Rapat Senat Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM