SuaraJogja.id - Setelah pengalaman horor empat wisatawan asal Surabaya di Jogja viral, Laurentia Liliani Herfangsyah, seorang investor apartemen misterius yang dihuni empat orang itu, buka suara.
Melalui akun Twitter-nya, @FangLieLie membagikan tangkapan layar komentarnya di Instagram yang berisi penjelasan tentang apartemen tersebut.
Liliani mengaku langsung tahu lokasi apartemen tersebut. Menurut keterangannya, ia juga menyewakan unit kamar di apartemen itu.
"Kenapa saya bisa tahu apartemennya yang mana? Ya karena Mbak sendiri nge-post balkon seperti apa, dan itu bisa sekali terlacak di aplikasi, pemiliknya siapa, unitnya yang mana, dan di apartemen apa," tulis @FangLieLie, Minggu (27/10/2019).
Ia lantas menjelaskan alasan pengunggah cerita horor tak melihat area parkir penuh tapi sama sekali tak bertemu orang di dalam apartemen.
Berdasarkan komentar yang ditulis @FangLieLie, terdapat lebih dari satu tower di lokasi kejadian dan banyak kamar di dalamnya, sehingga kemungkinan besar para pemilik kendaraan itu berada di tower yang lain atau di dalam kamar masing-masing.
"Mbak tahu enggak di sana ada berapa tower? (Karena tidak diceritakan ini di sini) Lalu ada berapa lantai? (Paling enggak Mbak tahulah ya waktu naik lift) Lalu satu lantainya ada berapa kamar?" tulis @FangLieLie.
"Jadi kalau kemungkinan kecil ketemu orang di apartemen, berarti tahu dong karena apa? (Kebetulan saya beda tower dengan tower yang Mbak inapi - depan-belakang," imbuhnya.
Selain itu, @FangLieLie juga memberi tanggapan terhadap cara pengelola memberikan kunci kamar untuk penghuni apartemen.
Baca Juga: Pesta Kampus Berubah Jadi Horor, 2 Mahasiswa Tewas Tertembak
Baginya, menitipkan kunci kamar ke sekuriti untuk diambil penghuni bukanlah hal yang perlu dicurigai.
"Biasanya kunci memang dititipkan ke sekuriti apartemen (bukan cuma di apartemen tersebut, kayaknya banyak juga yang pakai sistem gitu ya). Hal ini menurut saya bukan hal yang mencurigakan seperti yang Mbak tulis," terang @FangLieLie.
Tak hanya itu, dirinya juga memberi penjelasan terkait unsur paling horor di apartemen itu -- kuburan di dekatnya.
"Waktu Mbak lihat di aplikasi, di listing yang Mbak pilih tersebut ada reviwem-nya ya? Di situ sudha disbeutkan juga kalau tempatnya next to cemetery, yang artinya di sebelah kuburan (di aplikasi typo dengan cementary) dan ada foto balkon juga di app tersebut (yang memperlihatkan foto balkon ke bawahnya)," jelasnya.
Liliani lantas menyayangkan, hanya karena cerita horor yang viral itu, dampaknya pemilik kamar apartemen maupun wisatawan di Jogja jadi rugi atau merasa terancam.
"Mohon maaf jika ada kata-kata saya yang kurang berkenan. Terima kasih. Salam Jogja berhati nyaman," tutupnya.
Berita Terkait
-
Hari Sumpah Pemuda, Warganet Viralkan #SumpahPemuda2019
-
Viral Utas Apartemen Misterius di Jogja, Area Parkir Penuh tapi Sepi Orang
-
Pukat Pikat Asia, Pojok untuk Bersantai di Biennale Jogja 2019
-
Pemobil di Jogja Tak Ditilang Saat Operasi Zebra, Ini yang Dikatakan Polisi
-
Mengintip Kehidupan Muslimah Pinggiran Thailand di Biennale Jogja 2019
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik