Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 04 November 2019 | 18:26 WIB
Eksibisionis, salah satu jenis kelainan seksual. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Puluhan santriwati di Panti Asuhan Islam Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul dibuat resah dengan ulah pria yang memamerkan alat kelaminnya (ekshibisionisme). Disinyalir, jumlah pria yang melakukan aksi eksibisionisme berjumlah lebih dari satu orang.

Dari informasi yang dihimpun, pelaku ekshibisionisme tersebut ada yang bercirikan bertubuh tambun, kurus dan juga tinggi. Aksi tersebut diketahui terjadi di beberapa titik kawasan Kecamatan Playen.

Seorang santriwati, Amin mengaku pernah menemukan aksi tersebut. Peristiwa tersebut, ujar Amin, terjadi pada Kamis (30/10/2019) silam. Saat itu, Amin bersama dengan teman-temannya pulang sekolah dari SMK Muhammadiyah 2 Playen.

Mendekati Padukuhan Tumpak Desa Ngawu Kecamatan Playen, ia melihat ada seorang pria paruh baya terlihat sedang membetulkan motornya yang rusak. Tanpa disadari, ketika rombongan santriwati tersebut mendekat, tiba-tiba pria tersebut berdiri langsung membuka celananya dan menunjukkan alat kelaminnya di hadapan para santriwati.

Baca Juga: Kabur dari Pesantren, Santriwati Ini Diperkosa 2 Pemuda di Rumah Kosong

"Sontak kita teriak takut sambil mengayuh sepeda lebih kencang lagi," katanya pada Senin (4/11/2019).

Sesampainya di panti asuhan, mereka lantas bercerita dengan teman-temannya sesama santriwati. Ternyata dari hasil perbincangan tersebut, peristiwa serupa juga dialami santriwati lainnya. Bahkan, berdasarkan cerita dari sesama santriwati, aksi tersebut sudah berlangsung lima kali atau bahkan lebih.

"Ada yang sekali, ada yang empat kali, ada yang dua kali. Teman-teman saya dilihatin kayak gituan," tuturnya.

Pun dari cerita tersebut, terkuak aksi pria kelainan orientasi seksual tersebut juga terjadi di sejumlah titik di wilayah kecamatan Playen. Di antaranya di masjid dekat SMK Muhammadiyah 2 Playen ujung jalan kampung di dusun tumpak serta sebuah rumah kosong yang tidak jauh dari Kompleks Panti Asuhan Islam.

"Kalau orangnya lebih dari satu ada yang gemuk pendek dan ada yang kurus," tambahnya.

Baca Juga: Berawal dari Facebook, Pemuda di Purworejo Cabuli Santriwati di Bawah Umur

Merespon hal tersebut, Kepala Dukuh Tumpak Sumanto mengatakan telah meminta semua ketua RT dan masyarakat agar berani menegur atau pun melaporkan, jika melihat pelaku eksibisionisme tersebut.

Load More