SuaraJogja.id - Kepala UPT Malioboro Ekwanto mengajak masyarakat, termasuk para pedagang kaki lima (PKL) untuk saling menghargai dengan difabel, salah satunya dengan cara menjaga guding block di trotoar Mailoboro supaya tidak cepat rusak.
Pasalnya, di sekitar pasar sore Malioboro saja, sudah ada 131 guiding blocks yang lepas, seperti diungkapkan Koordinator Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja Baharuddin Kamba pada Senin (4/11/2019).
Menurutnya, guiding blocks banyak yang lepas karena terlindas kendaraan dan gerobak bermuatan banyak.
Anggapan tersebut senada dengan yang diungkapkan Ekwanto. Ia mengatakan, guiding blocks di sana sering lepas karena dilewati gerobak PKL, terutama yang beroda tiga dan roda belakangnya bukan ban karet, melainkan laker.
Ekwanto pun telah melarang penggunaan gerobak semacam itu dan hanya membolehkan gerobak roda empat dengan ban karet supaya bisa diangkat saat melewati guiding blocks serta tidak merusak trotoar. Menurut keterangannya, gerobak-gerobak yang dilarang juga telah disita di UPT.
Dirinya mengatakan, guiding blocks merupakan hak bagi difabel di Malioboro. Maka, orang yang merusak atau menutupi sama saja melanggar hak kaum difabel.
"Termasuk penyelenggara event yang tidak jarang menutupi guiding blocks, tolong dijaga bersama hak difabel," ungkap Ekwanto pada HarianJogja.com, Senin (4/11/2019).
Untuk perawatan, kata Ekwanto, dikutip dari HarianJogja.com, sebanyak 30 petugas jaga infrastruktur telah disiapkan.
Selama 24 jam mereka bergantian tiga shifts untuk mengecek dan melaporkan kondisi lampu jalan, kursi, guiding blocks, dan infrastruktur lainnya di sepanjang Jalan Malioboro.
Baca Juga: Viral Pengamen Berkacamata Hitam ala Tunanetra, Pulang Kepergok Naik Motor
"Selalu dicek, kalau ada yang lepas langsung diamankan. Tidak bisa langsung dipasang, tapi dibawa ke UPT dulu, dibersihkan, dan diperbaiki dulu. Nanti yang memasang petugas perbaikan infrastruktur. Petugas ini berjumlah 20 orang, ada yang bidang kelistrikan, kursi dan sebagainya," terang Ekwanto.
Jika ada guiding blocks yang lepas, maka pihaknya akan memasang kembali.
Namun, jika guiding blocks yang lepas hilang, ia tak bisa mengganti dengan yang baru karena pihaknya perlu berkoordinasi dengan Dinas PU ESDM DIY terlebih dahulu.
Berita Terkait
-
Warga Keluhkan Penebangan Pohon di Cikini
-
5 Hits Otomotif Pagi: Bus Listrik MAB Melantai, Lewis Hamilton Juara Dunia
-
Rekam e-KTP Sampai Cetak KK, Ada Layanan Gratis Pemkot Jogja di Selasa Wage
-
Pemprov DKI Godok Rencana PKL Bisa Jualan di Trotoar
-
Pemprov DKI Jakarta Kaji Penggunaan Skuter Listrik di Trotoar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik