SuaraJogja.id - Jelang musim kemarau tahun 2019, warga Dusun Gimeng Desa Sumbergiri Kecamatan Pojong Kabupaten Gunungkidul kerap mengantisipasinya dengan menyimpan ribuan liter air bersih. Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi persoalan krisis air bersih di tengah musim kering.
Hal tersebut pula seperti yang dilakukan Giati (44). Dia mengaku harus menampung air di rumahnya menjelang musim kemarau dengan harapan, nantinya tidak terlalu kesulitan mencari air bersih.
"Ada beberapa warga mempersiapkan diri dengan membuat tampungan atau kolam besar untuk menyimpan air menjelang musim kemarau. Jadi hal itu saya lakukan agar kebutuhan air di awal hingga pertengahan musim kemarau bisa terpenuhi," ungkap Giati saat ditemui di tempat tinggalnya di Dusun Gimeng RT 04/RW 11 Desa Sumbergiri pada Selasa (5/10/2019).
Namun, penampungan air tersebut tak sepenuhnya membantu. Sebab kemarau tahun ini paling parah karena terjadi dalam waktu yang panjang.
Baca Juga: Sepanjang Kemarau, Warga Gimeng Tempuh Jarak 1,5 Kilometer untuk Air Bersih
"Kemarau sebelumnya, saya masih bisa menggunakan cukup lama. Dari pergantian musim hujan ke musim kemarau sekitar Oktober 2017-April 2018. Jadi tiap ada kiriman air saat musim kemarau lalu tampungan air terus diisi. Tapi tahun ini cepat habisnya karena waktu kemarau yang panjang," jelasnya.
Giati mengungkapkan pihaknya harus menghemat banyak air pada kemarau tahun ini. Hal itu juga berlaku untuk lembu peliharaannya.
"Musim kemarau ini, penggunaan air saya hemat terus. Lembu yang biasanya minum empat ember kecil dalam sehari, saya kurangi jadi dua. Jadi imbasnya tidak hanya manusia tapi juga hewan ternak," tuturnya.
Ia menambahkan, bantuan air bersih ke pelosok-pelosok kampung dan dusun oleh pemerintah dan pihak swasta sangat membantu. Kendati demikian dirinya berharap, Pemkab setempat bisa membuat sumur air yang terdekat di lokasi Dusun Gimeng.
Lebih lanjut, Pemkab Gunungkidul telah menyuplai air bersih ke sejumlah lokasi terdampak kekeringan. Hal itu menyusul terjadinya musim kemarau tahun 2019 yang cukup panjang.
Baca Juga: Kemarau Panjang, 15 Kecamatan di Gunungkidul Terdampak Kekeringan
Pemkab Gunungkidul juga telah mengeluarkan penetapan status siaga darurat kekeringan tahun 2019. Sebanyak 15 dari 18 kecamatan di Gunungkidul mengalami kekeringan dan meminta bantuan kiriman air bersih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi