SuaraJogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo sebagai Bupati Kulon Progo di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (7/11/2019). Sutedjo dilantik sebagai Bupati Kulon Progo untuk sisa masa jabatan 2019-2022 menggantikan Bupati Kulon Progo sebelumnya Hasto Wardoyo yang telah mengundurkan diri untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sejak 1 Juli 2019.
Menurut Sultan, karena sementara ini belum memiliki wakil, tugas Sutedjo lebih dari seorang nakhoda bagi masyarakat Kulon Progo.
"Lebih dari pada seorang nakhoda yang membawa kapal ke pelabuhan berikutnya, tetapi juga sumber inspirasi dan kearifan bagi seluruh rakyatnya," tutur Sultan.
Menurut Sultan, potensi dan prospek pembangunan Kulon Progo dapat menjadi generator pembangunan di DIY. Potensi itu, antara lain pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta dan aerotropolisnya, akselerasi kawasan industri Sentolo, infrastruktur konektivitas bandara dan Bedah Menoreh, serta Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Baca Juga: Masyarakat Kulon Progo Ikut Pelatihan Wirausaha Batik
"Kepemimpinan bupati ini hendaknya dapat melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh kepemimpinan sebelumnya dan mewujudkan potensi itu menjadi realisasi demi sebesar-besar kesejahteraan rakyat," kata dia.
Sultan berpesan agar Tedjo dapat bersinergi dengan R. Kadarmanta Baskara Aji selaku Sekda DIY yang baru dilantik pada Rabu (6/11/2019). Dalam kesempatan itu, Sultan juga menyampaikan terima kasih kepada Hasto Wardoyo yang telah mengemban amanah Bupati Kulon Progo pada awal masa jabatan yang lalu.
Selama sisa jabatan bupati Kulonprogo hingga 2020, Sutejo diminta Sultan untuk segera menyelesaikan kawasan aerotropolis di Kulonprogo. Kawasan tersebut nantinya akan mendukung pembangunan tol Solo-Jogja-Bawen.
"Banyak program di Kulonprogo yang harus diselesaikan, aerotropolis dan sebagainya kan lewat sana (kulon progo) juga," ungkap Sultan.
Selain aerotropolis, Sultan meminta Sutejo juga fokus pada program Kulon Progo Sehat. Sutejo tidak boleh hanya bicara tentang kesadaran untuk sehat namun juga memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Diantaranya pembangunan fasilitas rumah sakit yang dibutuhkan.
Baca Juga: Pesona Taman Sungai Mudal, Hidden Paradise nan Menyejukkan di Kulon Progo
"Bupati hendaknya melakukan evaluasi terhadap roadmap dan sampai dimana pencapaiannya, apakah harapan pada akhir masa jabatan di tahun 2022 bisa tercapai," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin