Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 07 November 2019 | 17:39 WIB
Sejumlah penumpang berusaha melakukan refund di counter maskapai Sriwijaya Air di Bandara Adisucipto Yogyakarta. [Suara.com/Putu Ayu P]

SuaraJogja.id - Geger masalah manajemen Sriwiijaya Air dengan Garuda Indonesia langsung berdampak pada pelayanan penerbangan maskapai tersebut. Di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Penerbangan Sriwijaya Air dari Yogyakarta ke Balikpapan, Kalimantan Timur tertunda pada Kamis (7/11/2019).

Sejumlah calon penumpang pun memrotes kebijakan sepihak tersebut. Mereka merasa dirugikan karena sudah memesan tiket jauh-jauh hari. Penerbangan Sriwijaya Air yang seharusnya berangkat pukul 14.45 dari Terminal B delayed pada pukul 20.20.

Selain tertunda dari Yogyakarta ke Balikpapan, transit ke Berau pun harus tertunda. Tak tanggung-tanggung, penundaan penerbangan hingga dua hari hingga 9 November 2019 besok.

Warga Tarakan Kalimantan Utara Rio (27) yang bekerja di Yogyakarta, terpaksa membatalkan penerbangan yang akan dilakukan kedua orang tuanya ke Balikpapan. Padahal, keduanya harus transit ke Tarakan.

Baca Juga: Sebagian Penumpang Sriwijaya di Bandara Soekarno-Hatta Refund Dana Tiket

“Masak orang tua saya harus berada di balikpapan dua hari untuk bisa ke tarakan karena delay. Saya udah pesan tiket dari dua minggu lalu,” ungkapnya.

Dia berusaha merefund atau mengembalikan tiket penerbangannya. Pilihan terakhir bila tidak bisa dilakukannya, Rio terpaksa harus mencari maskapai penerbangan lainnya.

“Belum tahu nih bisa enggak refund. Kalau enggak cari pesawat lain karena orang tua harus secepatnya pulang,” katanya.

Rio mengaku tahu persoalan yang terjadi di manajemen Sriwijaya Air dengan Garuda Indonesia dari media massa. Namun tidak menyangka persoalan tersebut masih saja berlanjut hingga saat ini.

“Dengan alasan safety orang tua, saya akhirnya milih refund tiket saja,” ungkapnya.

Baca Juga: Kisruh Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air Bikin Susah Banyak Orang

Hal senada disampaikan Setiawan (19) yang mengaku bingung dengan penundaan pesawat ini. Padahal laki-laki asal Boyolali ini harus kembali kerja di perusahaan tambang Berau.

Load More