Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 15 November 2019 | 18:37 WIB
Mantan Wakil Presiden RI, H Jusuf Kalla saat mengunjungi kantor PMI Kota Yogyakarta, Jumat (15/11/2019). [Suara.com/M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) mendapat respon Mantan Presiden RI HM Jusuf Kalla (JK). Menurutnya, pelaku pengeboman bisa mempelajari cara merakit bom dari internet seperti channel Youtube.

"Orang-orang saat ini banyak belajar dari internet. Bayangkan, orang bisa belajar merakit bom dari mana? Ya dari internet," kata JK saat ditemui usai memberi arahan di Kantor PMI Yogyakarta pada Jumat (15/11/2019).

Menurutnya, kekinian internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun penggunaannya yang kadang salah dimanfaatkan.

Dia juga menilai, aksi bom bunuh diri itu merupakan kejahatan luar biasa. Pun dia mengutuk aksi yang dilakukan pelaku yang masih berstatus mahasiswa itu.

Baca Juga: Kecam Aksi Terorisme di Mapoltabes Medan, JK: Bom Bunuh Diri kan Haram

"Itu termasuk kejahatan luar biasa. Membunuh orang lain dengan alasan agama pun tak ada ajarannya. Sehingga kami mengutuk aksi yang terjadi di Medan," jelas Jusuf Kalla.

Pelaku bom bunuh diri juga diketahui aktif di media sosial. Ia melancarkan aksinya di dekat kantin Polrestabes Medan hingga melukai enam orang.

Enam orang tersebut, yakni empat orang polisi, satu jurnalis dan seorang warga sipil. Keenamnya hingga saat ini dirawat di RS Bhayangkara.

Sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara. Kejadian yang terjadi sekitar pukul 08.45 WIB itu sedang ramai pembuat SKCK di Polrestabes setempat.

Baca Juga: Sebut Terduga Bom Bunuh Diri di Medan Tak Beragama, MUI Panen Sindiran

Load More