SuaraJogja.id - Muhammad Latif Rezza, kakak Muhamad Awan Saktiyananto, korban klitih di Jogja, membuka donasi untuk biaya pengobatan sang adik.
Upaya ini ia lakukan lantaran BPJS tak menanggung biaya korban tindak kriminal. Sementara, dana yang dibutuhkan sangat tidak sedikit.
Dalam keluhannya di Twitter, Rabu (13/11/2019), Latif sempat mengikuti saran dari pihak kepolisian untuk membuat pengaduan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) supaya korban mendapat keadilan dari segi pembiayaan dan perlindungan.
Namun sayangnya, upaya Latif itu berbuah kekecewaan lantaran ia harus menunggu putusan terlebih dahulu untuk mendapatkan bantuan.
Baca Juga: 5 Berita Hits Bola: Persija Raih Tiga Poin, PSIS Tekuk Bali United
"Setelah dikonfirmasi melalu telepon ke pihak LPSK, ternyata LPSK HANYA MENANGGUNG BIAYA SETELAH PUTUSAN, sementara biaya yang sebelum putusan itu sangat besar (biaya tindakan pertama, biaya operasi, biaya RS, biaya obat, dll).
Logika saja, haruskah orang yang sudah sekarat harus menunggu dulu putusan dari LPSK yang tidak cukup sampai satu hari untuk dilakukannya tindakan dari Rumah sakit? Karena biaya yang dikeluarkan sangatlah banyak, siapa yang bertanggung jawab? Sementara pelaku sampai saat ini belum tertangkap," ungkap @Latifrezza.
Karena itu, Latif menggalang dana di KitaBisa.com supaya keluarganya bisa melunasi tagihan rumah sakit setelah Awan harus menjalani perawatan karena diserang pelaku klitih.
"Luka yang diderita parah di bagian kepala (robek) dan kedua tangan (patah dan kedua urat nadi tangannya putus), lalu dilarikan ke RS Hidayatullah, dan luka yang diderita parah dan mengalami banyak pendarahan, sehingga dirujuk ke RS Sardjito untuk dilakukan tindakan operasi.
Setelah dilakukan operasi, kondisi adik saya mulai membaik, dan biaya yang ditagihkan banyak sekali. Sementara itu, BPJS tidak meng-cover biaya korban tindak kriminal. Untuk itu, saya berniat membuka donasi untuk membantu pengobatan fisik dan psikis adik saya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Semifinal Hong Kong Open 2019: 4 Wakil RI Tanding
Saat ini biaya yang dibutuhkan senilai Rp100.000.000, dan dana tersebut akan digunakan untuk biaya operasi kedua tangan dan kepala, biaya dokter, biaya rawat inap, biaya obat, serta biaya pemulihan," terang Latif.
Menurut pantauan SuaraJogja.id, Sabtu (16/11/2019) pagi, 268 orang telah memberikan bantuan dana untuk pengobatan Awan sejak donasi dibuka pada Kamis (14/11/2019).
Dari target Rp100 juta, saat ini dana yang terkumpul mencapai Rp23 juta dengan sisa waktu 88 hari. Untuk turut berdonasi, klik di sini.
Sebelumnya, disertai unggahan foto surat tanda terima laporan Polsek Umbulharjo, Latif menceritakan di Twitter bahwa Awan diserang dengan senjata tajam oleh tujuh orang tak dikenal.
Penyerangan tanpa motif yang jelas ini, yang biasa disebut "klitih" di Jogja, terjadi pada Minggu (10/11/2019) sekitar pukul 01.45 WIB di Jalan Balirejo, Kelurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, tepatnya di sebelah selatan Toko Mamamart.
Berita Terkait
-
Setiap Tahun Indonesia Dapat 100 Ton Kurma dari Raja Salman Jelang Ramadan: Kok Baru Tahu Sekarang?
-
Ali Ghufron Mukti Lulusan Mana? Jebolan Kampus Kerakyatan Bantah Rumor BPJS Kesehatan Bangkrut
-
Benarkah Tarif BPJS Kesehatan Naik Tahun 2026? Ini Penjelasan Menkes!
-
Anggaran Dipotong 50%, BPJS Kesulitan Biayai Kesehatan Masyarakat Miskin?
-
Rahasia Optimasi BPJS untuk Pengobatan Kanker Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Belum Dapat Instruksi ke Akmil Magelang, Sejumlah Kepala Daerah Kader PDIP Bertahan di Jogja
-
Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah
-
PDIP Minta Kepala Daerah Tunda Hadiri Retreat di Magelang, Analis: Berpotensi Picu Konflik Internal
-
Sayangkan Band Sukatani Minta Maaf ke Polisi, Haris Azhar: Bukti Represi Kebebasan Berekspresi
-
Jengah Gelombang Aksi Massa Tak Dihiraukan Elit, Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Teatrikal Budaya