SuaraJogja.id - Polsek Sleman membeberkan fakta pelaku penempelan poster yang mengkritik nama komisaris PT Putra Sleman Sembada, Soekeno. Kasus tersebut diduga dilakukan dua orang dan saat ini baru satu pelaku yang tertangkap, yakni YD (16). Satu pelaku berinisial RD masih dalam pengejaran.
Sebelumnya, tagar #bebaskanyudhiatauboikot sempat jadi trending topic di jejaring sosial Twitter.
Dalam sejumlah cuitan yang mengandung tagar tersebut terdapat poster yang ditempel di salah satu pintu mal di Sleman yang bertuliskan, "PSS Not For Sale, Shame On You Soekeno".
Kapolsek Sleman Kompol Sudarno melalui Kanit Reskrim Polsek Sleman Iptu Yulianto mengungkapkan, pelaku YD melakukan aksi tersebut karena iming-iming dari RD.
Baca Juga: Lewat Seni Dian Sastrowardoyo Ajak Anaknya yang Mengidap Autisme Belajar
"Dia (YD) mau melakukan aksi tersebut karena diiming-imingi dari RD. Dia dijanjikan minum-minum setelah menempel poster itu," kata Yulianto pada SuaraJogja.id, Rabu (20/11/2019).
Yulianto menerangkan, YD sempat menolak melakukannya karena tindakan itu dianggap salah. Namun RD meyakinkan bahwa yang dia lakukan tidak akan diganjari hukuman.
"YD ini sempat mengelak untuk melakukan penempelan karena dianggap menghina orang. Karena RD menjanjikan untuk memberi minuman dan diyakinkan tak akan terjadi permasalahan panjang, YD melancarkan aksinya," kata dia.
YD, yang masih dibawah umur, kata Yulianto, masih ditangani oleh Dinas Sosial di Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Sleman. Rencananya pada Rabu (20/11/2019) YD bakal dijemput orang tuanya untuk kembali ke Klaten.
Disinggung soal hukuman yang bakal menjerat YD, Yulianto mengungkapkan, hal tersebut disesuaikan dengan sistem peradilan anak.
Baca Juga: Firli Bakal Dilantik Jadi Ketua KPK, Kapolri: Tak Harus Mundur dari Polri
"Dia tak berulah, artinya baru sekali ini melakukan aksi tersebut, sehingga ada sistem peradilan anak yang akan menghukumnya (YD)," terang dia.
Berita Terkait
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
-
Terima Tantangan Persis Solo, PSS Sleman Ingin Beri Jamuan Mimpi Buruk
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal