SuaraJogja.id - Korban penusukan yang terjadi di Dusun Sambeng 3, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, masih dalam kondisi lemas. Wanita yang mengajar di salah satu SMA di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo dan di SMK 1 Sewon, Bantul itu tidak boleh makan selama tiga hari dan masih merasakan trauma saat hendak tidur.
Dua hari pasca-penuskan, Wening Pamuji Asih (34) masih terbaring lemas di ruang IMC 2 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Ia mengaku tak bisa tidur karena masih merasakan trauma dari kejadian pada Rabu malam.
"Ini masih lemas, kata dokter harus puasa tiga hari ke depan. Jadi hanya makanan cair yang diberikan perawat lewat Infus. Saya juga tidak bisa tidur karena tiap memejamkan mata trauma dengan kejadia itu [penusukan]," ungkap Wening pada SuaraJogja.id, Jumat (22/11/2019).
Wening mengungkapkan, beberapa bagian tubuhya terasa sakit. Sebab, dokter menganjurkan dirinya untuk tidak bergerak dari posisi terlentang.
"Ini saja saya harus terlentang terus. Memiringkan badan saja tidak boleh, apalagi duduk. Tidak tahu sampai kapan ini sembuh. Nanti tinggal tunggu informasi baru dari dokter," kata Wening sambil menahan sakit.
Ia lantas membeberkan, insiden tersebut terjadi saat dirinya sudah tertidur pulas. Dirinya tak merasa ada hal yang aneh sebelum masuk ke kamar tidurnya.
"Saat selesai Isya saya langsung tidur, tidak ada hal yang aneh. Setelah terlelap, tiba-tiba badan saya ada yang menindih dan seketika itu dada saya sakit. Saya teriak tapi sudah lemas dan melihat baju saya berlumuran darah," terang dia.
Lebih lanjut, ibu mertua korban, Nasyiah (62), mengungkapkan bahwa luka yang dialami menantunya terjadi di sekitar dada tengah. Penusukan tersebut menyebabkan lambung Wening robek.
"Sebelum dirujuk ke RSUP Dr Sardjito, dokter di RS UII, Bantul mendiagnosis, ulu hati menantu saya juga kena tusukan. Namun setelah di rujuk ke sini lukanya hanya mengenai dada tengah dan menembus ke lambung, sehingga dia harus puasa tiga hari," terang Nasyiah.
Baca Juga: Tabebuya Bermekaran, ke Magelang Berasa Ada di Jepang
Sebelumnya, warga Dusun Sambeng 3, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, digegerkan sebuah aksi penusukan yang dilakukan seorang siswa kepada gurunya, Rabu (20/11/2019). Pelaku diketahui berinisial CB (16) dan terdaftar sebagai siswa SMA di Kulon Progo.
Saat ini pelaku telah diamankan Polsek Srandakan. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sebilah pisau berlumur darah dan satu ponsel yang diduga milik pelaku.
Polisi juga menemukan bukti ancaman yang diterima korban di media sosial sebelum insiden. Hingga kini Polsek Srandakan masih mendalami kasus tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk