Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 22 November 2019 | 15:12 WIB
Banjir lahar Gunung Merapi - (Twitter/@BPPTKG)

SuaraJogja.id - Belakangan ini Gunung Merapi menunjukkan aktivitas vulkaniknya hingga awan panas membumbung tinggi di langit Yogyakarta, yang berembus sampai ke Jawa Tengah.

Bersamaan dengan itu, sebuah video yang memperlihatkan banjir lahar dari Gunung Merapi di Sungai Gendol, Kabupaten Sleman.

Di video itu, langit tampak sangat gelap, tertutup awan yang sangat tebal. Di bawahnya terlihat lahan kosong yang luas.

Tak lama kemudian muncul aliran lahar yang terus bergerak menjauh dari area yang diselimuti awan tebal.

Baca Juga: Ulang Tahun! Intip 5 Transformasi Song Hye Kyo yang Tak Pernah Menua

Makin lama aliarn lumpur batu dari kawah gunung berapi tersebut makin deras dan tampak tak kunjung mereda sampai di akhir video berdurasi dua menit 20 detik itu.

Sejumlah warga yang berdiri di pinggir pun mengabadikan momen banjir lahar tersbeut menggunakan kamera ponsel mereka.

Banjir lahar Gunung Merapi - (Twitter/@BPPTKG)

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) pun buka suara atas beredarnya video tersebut.

Melalui akun resmi Twitter @BPPTKG, disebutkan bahwa peristiwa dalam video itu sudah terjadi pada 2011 silam.

Lantas, BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan terus mengikuti informasi terbaru dari sumber yang bisa mempertanggung jawabkan kontennya.

Baca Juga: DPR Persoalkan Syarat CPNS Kejagung yang Tolak LGBT dan Disabilitas

"Beredar di grup WhatsApp video banjir lahar di Kali Gendol, Gunung #Merapi. Video tersebut bukan kejadian lahar tekini, melainkan kejadian tahun 2011.

Masyarakat diimbau untuk tidak panik, dan tetap mengikuti informasi terkini dari BPPTKG. #BPPTKG #statuswaspada sejak 21 Mei 2018," cuit @BPPTKG, Kamis (21/11/2019).

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami dua kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Senin (18/11/2019) mulai pukul 00:00-06:00 WIB.

Letusan itu memiliki amplitudo 70 mm dan durasi 155 detik disertai luncuran awan panas kurang dari 1 km ke arah hulu Kali Gendol.

Sepekan sebelumnya, pada Sabtu (9/11/2019), BPPTKG Yogyakarta juga melaporkan, muncul awan panas letusan Gunung Merapi pada pukul 06:21 WIB.

BPPTKG menyebut, awan panas letusan tercatat di seismogram dengan amplitudo max 65 mm dan durasi ± 160 detik. Terpantau kolom letusan setinggi 1.500 meter dari puncak condong ke Barat.

Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada

Load More