SuaraJogja.id - Guru SMA yang menjadi korban penusukan oleh murid di rumahnya, Dusun Sambeng 3, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, mendapat bantuan dana pengobatan dari sejumlah guru se-DIY, untuk meringankan beban biaya perawatan dan obat, yang tak bisa di-cover BPJS.
Menanggapi insiden yang terjadi, solidaritas guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggalang dana untuk biaya pengobatan korban. Selain untuk kepedulian, bantuan itu untuk meringankan beban Wening Pamuji Asih (34) , yang juga anggota PGRI di Bantul.
"Pada Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke-74, lalu [Senin], seluruh guru se-DIY berkumpul di GOR Amongraga untuk merayakannya. Dari situ kami berinisiatif untuk menggalang dana yang kami tujukan untuk Wening. Ini bentuk solidaritas anta- sesama guru. Selain itu Wening juga salah satu anggota PGRI di Bantul," terang Pengurus PGRI Yogyakarta Sunarsih pada SuaraJogja.id, Rabu (27/11/2019).
Sunarsih menyayangkan jika insiden yang menimpa Wening kembali terjadi. Sebagai langkah untuk saling membantu, pihaknya merasa perlu untuk menggalang dana bantuan tersebut.
Baca Juga: KBL Berpotensi Jadikan Indonesia Pemain Otomotif Utama di ASEAN
"Kami kaget ketika kabar ini menjadi viral di media sosial dan di beberapa media massa. Setelah kami telusuri yang bersangkutan memang guru yang tergabung dalam PGRI. Insiden ini memang sangat disayangkan, namun kami berusaha untuk membantu dengan cara penggalangan dana ini," jelas dia.
Sunarsih menerangkan, total dana yang terkumpul berjumlah Rp9.740.000. Bantuan tersebut langsung diberikan kepada pihak korban melalui keluarga.
"Selama acara di Amongraga total dana yang terkumpul cukup banyak. Uang tersebut sudah kami berikan ke keluarga korban. Harapannya Wening bisa segera sembuh dan kembali mengajar," terang dia.
Pihaknya berharap, insiden tersebut menjadi perhatian pemerintah, sehingga penganiayaan guru oleh muridnya ini tak terjadi lagi.
"Akhir-akhir ini memang banyak terjadi [penganiyaan guru oleh murid], ya ini harus menjadi perhatian pemerintah. Memang menjadi polemik karena kami sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban mengajar generasi muda. Tapi di sisi lain pemerintah juga perlu membuat langkah lain agar insinden seperti ini tak terulang lagi," ungkap dia.
Baca Juga: Anggota DPR Anjurkan Minum Tuak biar Tak Gunakan Narkoba
Sebelumnya dikabarkan, penganiayaan seorang guru oleh muridnya kembali terjadi. Guru honorer yang mengajar di SMK 1 Sewon, Bantul dan SMA Lendah, Kulon Progo, Wening, mendapat luka serius di bagian dada hingga menembus lambung setelah ditusuk muridnya yang berinisial CB.
Berita Terkait
-
Batas Waktu Pencairan TPG Berapa Hari, Cek Fakta Benarkah Hanya 14 Hari
-
Pemerintah Lebih Pilih Guru ASN dan PPPK untuk Sekolah Rakyat, Ini Kata Mensos
-
Menteri Arifah Minta Kampus Lain Contoh UGM, Pecat Langsung Guru Besar Pelaku Pelecehan
-
Cabuli Mahasiswi, Mendiktisaintek Ungkap soal Status ASN Eks Guru Besar UGM Edy Meiyanto
-
Kurikulum Ganti Lagi? Serius Nih, Pendidikan Kita Uji Coba Terus?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan