Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 02 Desember 2019 | 12:27 WIB
Suasana musala di Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Kelurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin (2/12/2019) - (SUARA.Baktora)

SuaraJogja.id - Tewasnya mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta, M Sirojul Milal (22), di Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul memunculkan fakta baru. Seorang warga setempat mengaku kesulitan mengangkat jasad korban saat menolong.

Seorang warga Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Wardoyo (35), mengungkapkan bahwa dirinya kesulitan saat menolong korban.

"Saya awalnya terkejut saat mendengar ada mahasiswa yang terperosok ke dalam sumur. Saya langsung berlari ke musala tempat mereka salat berjemaah dan melihat sudah ramai. Saya langsung terjun ke dalam sumur untuk mengangkat korban. Setelah saya temukan korban di dasar air, badannya cukup besar dan saya kesulitan untuk mengangkat," terang Wardoyo kepada SuaraJogja.id, Senin (2/12/2019).

Suasana musala di Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Kelurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin (2/12/2019) - (SUARA.Baktora)

Wardoyo menerangkan, pihaknya dibantu tiga orang mahasiswa yang ada di lokasi. Ia hanya menggunakan tali tambang dan selang untuk mengangkat korban.

Baca Juga: PMA Majelis Taklim Dinilai Berlebihan, DPR: Tak Perlu Diatur Pemerintah

"Meski telah dibantu tiga orang kami cukup kesulitan karena korban memang bertubuh besar. Bahkan beberapa mahasiswa memberi tahu saya bahwa berat korban mencapai satu kwintal," jelas dia.

Wardoyo menilai, berat tubuh korban bisa menjadi penyebab dirinya terperosok ke dalam sumur. Namun begitu, pihaknya tak bisa memastikan karena sebelum mahasiswa datang ke lokasi untuk melaksanakan malam keakraban, Wardoyo sudah lebih dulu menginjak ruang imam di mana korban terjatuh.

"Memang di ruang imam itu tepat di bawahnya dibuat sumur. Sebelum dibangun masjid, sumur itu sudah ada sejak dulu pada pembangunan awal 2004-2005. Nah agar sumur tetap bersih [tidak kemasukan sampah atau daun], dibangunlah musala dan kebetulan posisi imam berada di atas sumur. Mungkin saat korban sujud, berat badannya bertambah dan tempat itu ambrol. Tapi saat saya membersihkan masjid dan berada di atas tempat imam tidak ada lantai rapuh dan aman semua," katanya.

Wardoyo merupakan salah seorang warga setempat yang kerap membersihkan Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri ketika diselenggarkaan acara. Selama ini keadaan di lokasi terkait selalu aman dan tidak pernah terjadi persoalan.

Suasana musala di Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Kelurahan Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Senin (2/12/2019) - (SUARA.Baktora)

"Sudah sering kegiatan mahasiswa dilakukan di sini. Jadi ini bukan pondok pesantren di mana santri tinggal di sini. Tapi lokasi ini digunakan untuk kegiatan seni, budaya, dan kegiatan outbond para mahasiswa dan masyarakat luar desa. Selama ini semua kegiatan berjalan aman. Baru kali ini terjadi insiden seperti itu," tambah Wardoyo.

Baca Juga: Sindir Prabowo Lindungi RI dari Asing: Ferdinand PD Disemprot oleh Gerindra

Musala berukuran 7x7 meter tersebut dibangun diatas panggung setinggi satu meter. Saat ini ruang imam, tempat Milal terjatuh, telah ditutup dengan papan, dan sumur yang berada tepat di ruang imam juga sudah ditutup kayu.

Sebelumnya dikabarkan, warga di sekitar Pesan-trend Budaya Ilmu Giri dikejutkan dengan insiden terperosoknya seorang mahasiswa ke dalam sumur saat melaksanakan salat berjemaah, Sabtu (30/11/2019) pukul 20.00 WIB. Mahasiswa yang diketahui sedang menggelar malam keakraban tersebut meninggal ketika dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati.

Load More