SuaraJogja.id - Rencana pelebaran Jalan Cinomati, yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul sebagai akses jalan wisatawan, terus digodok Pemerintah Kabupaten Bantul. Saat ini Pemkab Bantul telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk pembebasan lahan dalam proyek pelebaran jalan tersebut.
Jalan Cinomati menjadi akses pilihan masyarakat yang akan berwisata dari Kabupaten Bantul ke Kabupaten Gunungkidul atau sebaliknya. Kondisi jalan yang dinilai sempit dan penuh kelokan menjadi perhatian pemerintah setempat untuk kenyamanan pengendara.
Proyek tersebut tak ayal berdampak pada warga di Kecamatan Pleret hingga Kecamatan Dlingo, yang akan kehilangan sejumlah lahannya karena terpangkas oleh batas lahan yang telah ditetapkan Pemkab Bantul untuk pelebaran jalan. Warga di Dusun Kebokuning, Desa Terong, Kecamatan Dlingo kemudian meminta Pemkab terbuka soal ganti rugi kepada warga.
"Kami sudah menganggarkan Rp30 miliar untuk pembebasan lahan warga. Pemkab Bantul juga sudah menyosialisasikan kepada warga di wilayah Dlingo dan Pleret terkait pelebaran jalan [Cinomati]," terang Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul Helmi Jamharis kepada wartawan, Selasa (3/12/2019).
Baca Juga: Semburan Air Asin Setinggi 15 Meter Bikin Geger Warga Cikarang
Helmi menjelaskan, saat ini langkah yang ditempuh Pemkab Bantul melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul masih sebatas sosialisasi kepada warga. Pihaknya juga belum menghitung berapa warga yang terdampak pada proyek tersebut.
"Sudah kami sosialisasikan, tim yang dikoordinir DPUPKP masih menjalani penghitungan, hanya saja berapa jumlah warga terdampak masih kami lakukan," terangnya.
Proyek peningkatan Jalan Cinomati, lanjut Helmi, nantinya dibantu Pemprov DIY. Pemkab Bantul melakukan pelebaran jalan, sementara Pemprov yang akan mengaspal jalannya.
"Kami bekerjasama dengan Pemprov DIY. Untuk pelebaran dilakukan Pemkab Bantul, sementara pengaspalan dilakukan Pemprov DIY," tambah dia.
Disinggung soal luas pelebaran jalan, Helmi tak bisa memastikan berapa luas yang akan diperlebar. Namun pihaknya memperkirakan bentuk jalan seperti Jalan Imogiri-Mangunan.
Baca Juga: Jakarta Masuk Daftar Kota Paling Tidak Aman di Dunia, Banyak Kejahatan
"Kami masih menunggu hasil Detail Engineering Design (DED) dari DPUPKP. Intinya terus kami matangkan agar akses jalan tersebut lebih nyaman dilintasi wisatawan," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Rp 921 Juta Cuan PAD Bantul di Masa Libur Sekolah Juni 2024
-
Sarana dan Prasarana Ekonomi Kabupaten Bantul Kondisi Mantap, Ruas Jalan dari Proyek Infrastruktur Diresmikan
-
UMKM Kabupaten Bantul Perluas Produk Lewat Pameran, Mulai Insidentil sampai Kelas Internasional
-
Ada Papan Penunjuk Larangan Jalur Maut, Para Pengemudi Libur Nataru Diimbau Perhatikan Lintasan di Bantul Yogyakarta Ini
-
Imbas Proyek Pelebaran Jalan, Puluhan Bangunan di Simpang Aloha Sidoarjo Dibongkar
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan