Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 05 Desember 2019 | 20:14 WIB
Sejumlah buruh PT MTG usai diperiksa di RS Panti Nugroho Sleman, Kamis (5/12/2019) - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menetapkan peristiwa keracunan yang terjadi di Dusun Balong, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Program. Hal itu dilakukan untuk kewaspadaan dini dan supaya kejadian masih terlokalisasi.

"Jadi ditetapkan sebagai KLB, tapi pengertiannya KLB Program. Artinya hal ini sebagai kewaspadaan dini terkait keracunan makanan itu," terang Kepala Dinkes Kabupaten Sleman Joko Hastaryo saat dihubungi wartawan, Kamis (5/12/2019).

Joko menjelaskan bahwa KLB tersebut bukan kejadian yang menyebabkan wabah penyakit besar, melainkan penyebaran penyakit yang hanya terlokalisasi.

"Kejadian ini kan hanya terlokalisasi di satu tempat, sehingga penetapannya adalah KLB Program," tambah dia.

Baca Juga: Hoki RI Tak Boleh Main di SEA Games 2019 karena Dualisme, PHSI Ogah 'Damai'

Joko mengungkapkan bahwa KLB Program ini ditangani dengan cara mengambil sampel makanan yang dicurigai menyebabkan keracunan.

"Nantinya kami ambil sampel yang dicurigai dan diperiksa di laboratorium. Jadi kita bisa mengetahui apa [makanan] yang menyebabkan keracunan," kata Joko.

Pemeriksaan di laboratorium, lanjut Joko, harus menunggu hasil hingga satu pekan ke depan.

"Pemeriksaan bakal memakan waktu hingga satu pekan. Jadi tak bisa langsung mendapat hasilnya," ujar dia.

Joko juga menyinggung soal katering yang digunakan PT Mataram Tunggal Garment (MTG). Ia menyebut bahwa seluruh katering yang ada di Sleman telah melalui Penyuluhan Keaman Pangan (PKP).

Baca Juga: Pewarna dan Obat Pelurus Rambut Dinilai Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

"Seluruh katering yang ada di Sleman ini kan sudah melakukan PKP. Tapi tiga katering yang digunakan Mataram (PT MTG) ini masih kami lacak apakah sudah memiliki izin [SPP-IRT] apa belum," jelasnya.

Load More