SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan pelayanan tidak akan terganggu terkait perpanjangan masa work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN).
Diketahui kebijakan yang diteken oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini itu mengatur perpanjangan pelaksanaan bekerja dari mana saja WFA bagi ASN hingga Selasa 8 April 2025 pekan depan.
Kebijakan tersebut diatur dalam SE Menteri PANRB Nomor 3 Tahun 2025.
"Bagi saya tidak masalah, karena seperti layanan satu atap yang mal pelayanan publik bisa jalan ternyata bisa jalan. Kita bisa melayani pajak, bisa melayani KTP, bisa melayani surat-surat yang lainnya tetap jalan," kata Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo kepada awak media, Sabtu (5/4/2025).
Baca Juga: Persiapan Hadapi Lonjakan Sampah saat Libur Lebaran, Belasan Depo di Kota Jogja Mulai Dikosongkan
Menurut dia, pengaturan yang sudah diterapkan oleh Pemkot Jogja selama ini sudah berjalan dengan baik.
"Jadi dengan petugas yang kita gilir kemudian kita melayani itu bisa berjalan. Sehingga kalau cuma dimundurkan sehari dua hari itu bagi kami tidak ada masalah," ungkapnya.
Terkait dinamika ekonomi di Kota Jogja sendiri selama Lebaran 2025, Hasto bilang secara pantauan pada tiga hari sebelum Idul Fitri belum terlalu ramai. Kondisi itu berbeda ketika kemudian dibandingkan dengan masa-masa Lebaran sebelumnya.
Keramaian di kota gudeg sendiri baru mulai dirasakan pada H-2 sebelum Lebaran. Kemudian tren terus meningkat hingga H+2 setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Memang kalau saya pantau tiga hari sebelum lebaran itu masih sepi, biasanya kalau tiga hari sebelum lebaran atau lima hari sebelum Lebaran itu sudah ramai, orang belanja di pasar ramai ya," ucapnya.
Baca Juga: Jangan Coba-Coba 'Nuthuk'! Wali Kota Jogja Kerahkan Intel Jajan di Malioboro Lebaran 2025
"Tetapi setelah dua hari menjelang Idul Fitri baru mulai rame, sampai dua hari setelah Idul Fitri itu kan luar biasa, Malioboro dipenuhi warga yang luar biasa," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan sementara, Hasto bilang ada kenaikan masyarakat yang datang ke Kota Jogja sebenyak 5 persen dari tahun sebelumnya.
"Menurut pantauan sementara hitungan ini ada kenaikan 5 persen, tapi nanti masih akan kita kalkulasi lagi apakah benar ada kenaikan 5 persen, setelah itu kan ada laporan-laporan statistik untuk pemudik ini kelihatan," tuturnya.
Seiring dengan perpanjangan masa WFA itu, Hasto justru kemudian menyambut baik. Dia berharap kemudian ada banyak wisatawan dan pemudik yang memperpanjang masa liburannya di Kota Jogja.
"Harapan kami memang ya kalau Jogja ini kan hidupnya dari pariwisata ya. Jadi kita inginnya ya pemudik itu jumlahnya banyak, durasinya lebih lama, itu keinginan kita. Makanya kalau tadi diperpanjang, WFA-nya itu diperpanjang, bagi kami sih bersyukur," pungkasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan kenaikan 5 persen itu dicatat dari kendaraan yang masuk ke Kota Jogja.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
-
5 HP Murah Kamera 108 MP, Harga Mulai Rp1 Jutaan Hasil Foto Tak Ada Lawan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
Terkini
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur
-
Mediasi Sidang Ijazah Jokowi Gagal Digelar, Hakim Tunggu Permohonan Intervensi Pihak Ketiga