Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 05 April 2025 | 21:54 WIB
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (21/2/2025). (dok.Istimewa)

Berdasarkan pantauan sementara, Hasto bilang ada kenaikan masyarakat yang datang ke Kota Jogja sebenyak 5 persen dari tahun sebelumnya. 

"Menurut pantauan sementara hitungan ini ada kenaikan 5 persen, tapi nanti masih akan kita kalkulasi lagi apakah benar ada kenaikan 5 persen, setelah itu kan ada laporan-laporan statistik untuk pemudik ini kelihatan," tuturnya.

Seiring dengan perpanjangan masa WFA itu, Hasto justru kemudian menyambut baik. Dia berharap kemudian ada banyak wisatawan dan pemudik yang memperpanjang masa liburannya di Kota Jogja. 

"Harapan kami memang ya kalau Jogja ini kan hidupnya dari pariwisata ya. Jadi kita inginnya ya pemudik itu jumlahnya banyak, durasinya lebih lama, itu keinginan kita. Makanya kalau tadi diperpanjang, WFA-nya itu diperpanjang, bagi kami sih bersyukur," pungkasnya.

Baca Juga: Persiapan Hadapi Lonjakan Sampah saat Libur Lebaran, Belasan Depo di Kota Jogja Mulai Dikosongkan

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan kenaikan 5 persen itu dicatat dari kendaraan yang masuk ke Kota Jogja.

"[Kenaikan] hampir kurang lebih 5 persen dibanding tahun 2024. Meskipun banyak pemberitaan bahwa terjadi penurunan secara nasional, tapi yang menuju ke kota Jogja meningkat 5 persen dan dibanding hari biasa kurang lebih 30-40 persen," ungkap Agus.

Disampaikan Agus, sejauh ini selama periode libur Lebaran tercatat ada 489 ribu lebih kendaraan atau satuan mobil penumpang yang datang. Dengan catatan per hari mencapai 122 ribu kendaraan yang beraktivitas di Kota Jogja.

Sebelumnya Dosen Manajemen dan Kebijakan Publik, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Subarsono menilai kebijakan WFA tersebut merupakan terobosan. Menurutnya, secara teoritis kebijakan ini memang berpotensi mampu mengurangi kemacetan saat arus mudik. 

Namun, dalam kaitannya dengan efektivitas pelayanan publik, kebijakan tersebut kurang berdampak positif. Hal tersebut jutsru dikhawatirkan membuat ASN tak bekerja secara maksimal.

Baca Juga: Jangan Coba-Coba 'Nuthuk'! Wali Kota Jogja Kerahkan Intel Jajan di Malioboro Lebaran 2025

"Mereka, ASN barangkali akan cenderung menggunakan waktunya untuk bersilaturahmi, melepas rindu dan mengingat memori dengan para keluarga, teman dan tetangga daripada menggunakan waktunya untuk WFH atau WFA," kata Subarsono, Senin (10/3/2025).   

Load More