Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 19 Desember 2019 | 12:59 WIB
Puluhan mahasiswa UGM menggelar aksi damai mendesak pihak kampus mengesahkan Peraturan Rektor tentang Pengesahan Peraturan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di depan Gedung Grha Shaba Pramana, Kamis (19/12/2019). - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Memperingati Dies Natalis ke-70 Universitas Gadjah Mada (UGM), Lustrum XIV digelar di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Kamis (19/12/2019).

Keluarga besar UGM pun turut meramaikan lokasi acara, begitu pula puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM.

Mereka datang mengenakan pakaian batik dan tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa karangan bunga untuk kampus tercinta.

Namun bukan kata-kata manis yang tercetak di papan karangan bunga itu, melainkan kalimat sindiran untuk UGM.

Baca Juga: Pita Suara Bengkak, Agnez Mo Janji Malam Ini Tetap Manggung di Konser Natal

Kekesalan mereka tumpahkan pada papan karangan bunga tersebut lantaran tuntutan mereka tak kunjung dikabulkan, yaitu supaya Rektor UGM Panut Mulyono segera mengesahkan Peraturan Rektor tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).

Pada karangan bunga dari Aliansi Mahasiswa UGM ini, tertulis ucapan selamat di baris paling atas, yang menekankan "LIE", atau berbohong dalam bahasa Inggris, sehingga bukan tertulis "Dies Natalis" seperti semestinya, melainkan, "Selamat Dies Nata LIEs ke-70 UGM."

Harapan yang disertakan pada karangan bunga itu juga tak luput dari kalimat sarkasme, dan di bawahnya diikuti nama pengirim yang tercetak besar, yaitu "Mahasiswa UGM."

Karangan bunga dari Aliansi Mahasiswa UGM saat Lustrum XIV UGM - (Instagram/@aliansimahasiswaugm)

"Selamat dan sukses atas kinerja UGM. Semoga tetap teguh dalam mengingkari janji pengesahan Peraturan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual," bunyi harapan yang tertulis di karangan bunga tersebut.

Foto karangan bunga itu juga dibagikan melalui fitur story dalam akun Instagram mereka, @aliansimahasiswaugm.

Baca Juga: Polri Sebut Konflik Sosial Selama Pemilu Berawal dari Media Sosial

Belum lama ini, jagat media sosial diramaikan tagar UGMBohongLagi, yang muncul sebagai bentuk aksi dari gerakan Aliansi Mahasiswa UGM untuk menagih janji pengesahan Peraturan Rektor tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), setelah mencuatnya kasus Agni dan Maria.

Rektor UGM Panut Mulyono sempat berjanji akan mengesahkannya pada 13 Desember, tetapi rupanya tak ditepati, sehingga membuat jengah Aliansi Mahasiswa UGM.

Dihubungi SuaraJogja.id, Selasa (17/12/2019), terkait desakan mahasiswa, Panut mengatakan, "Sebetulnya tak ada persoalan tinggal menunggu rapat pleno Senat Akademik. Tapi minggu depan sudah banyak tanggal merah jadi mungkin sulit kalau terealisasi tahun ini. Harapannya Januari saja yang dipercepat tanggalnya pertenggahan Januari paling lambat selesai."

Load More