SuaraJogja.id - Setiap 22 Desember, ucapan "Selamat Hari Ibu!" seringkali berseliweran di media sosial yang digunakan kalangan warganet Indonesia.
Banyak warga Tanah Air yang menggunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan rasa cinta dan terima kasih pada sang ibu, dengan mengunggah foto wanita yang telah melahirkan maupun merawat mereka.
Sebagai contoh, pada Minggu (22/12/2019) ini tagar SelamatHariIbu menduduki posisi teratas daftar trending topics di Twitter seluruh Indonesia.
Di balik itu, rupanya ada sejarah perjuangan para perempuan Indonesia yang berkumpul di Kota Yogyakarta sebelum ditetapkannya 22 Desember sebagai Hari Ibu nasional.
Baca Juga: Haddad Alwi Dipersekusi Gara-gara Tanya: Kalau Cinta Rasul Angkat Tanganmu
Sejarah penetapan Hari Ibu ini berawal pada 1928 di gedung Dalem Joyodipuran, yang kini menjadi kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DI Yogyakarta, beralamat di Jalan Brigejen Katamso No 139, Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Asal-usul Hari Ibu dengan Dalem Joyodipuran yang menjadi saksi bisu itu diungkapkan BPNB DIY melalui akun Twitter @bpnpdiy. Kala itu, di gedung tersebut diadakan Kongres Perempuan Indonesia, yang diikuti lebih dari 100 perempuan.
"Kongres Perempuan Indonesia Pertama dilaksanakan pada 22-25 Desember 1928 di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri lebih dari 100 perempuan yang berasal dari organisasi-organisasi perempuan di Indonesia," ungkap BPNB DIY.
Dikutip dari utas tersebut, beberapa hal yang dibahas dalam Kongres Perempuan Indonesia di antaranya adalah "posisi dan hak perempuan dalam perkawinan, penolakan terhadap poligami, pendidikan perempuan, perhatian terhadap janda dan anak-yatim, dan perlunya pembentukan semacam badan bersama yang memayungi semua organisasi perempuan."
Namun kemudian, lanjut BPNB DIY, terjadi perdebatan sengit yang berfokus pada dua topik pembahasan, yakni posisi perempuan dalam perkawinan dan penolakan terhadap poligami.
Baca Juga: Liburan Romantis Bersama Sang Istri di Bali, Uus Dibilang Bucin
Kendati demikian, jalannya Kongres membuahkan hasil, salah satunya perumusan keputusan penting untuk membentuk badan federasi Perserikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI).
Berita Terkait
-
Hari Ibu 2024 Tanggal Berapa? Simak Sejarahnya di Sini
-
Rapat Dewan Jamu Indonesia DIY di Dinkes Kota Yogyakarta, Bahas Program dan Kontribusi ke Depan
-
Drs. Heroe Poerwadi, MA
-
Singgih Raharjo, S. H., M. Ed
-
Ketua Gerindra DIY Bertemu Empat Mata dengan Cucu Sultan HB X, Jajaki untuk Pilkada Kota Jogja?
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green