Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 22 Desember 2019 | 18:19 WIB
Jemaat Gereja Santa Lidwina Sleman menghias gereja, Minggu (22/12/2019), untuk perayaan Misa Natal. - (SUARA/Baktora)

"Kami rasa itu hanya seseorang yang ingin mencari perhatian. Memang harus diwaspadai, namun setelah kejadian itu, umat yang beribadah malah semakin banyak," jelas dia.

Seorang umat berdoa di tengah aktivitasnya saat membersihkan gereja untuk perayaan Natal 2019 di Gereja Katolik Santa Lidwina, Sleman, Minggu (22/12/2019). - (SUARA/Baktora)

Di samping itu, Koordinator Keamanan Gereja St Lidwina Suyudi mengungkapkan, satu pekan sebelum perayaan Misa Malam Natal dan Misa Natal 25 Desember 2019, pihaknya telah berkomunikasi dengan petugas kepolisian. Selain itu, pengamanan gereja juga sudah ditingkatkan bersama muspika setempat.

"Untuk mengantisipasi aksi serupa, tiap misa baik Sabtu malam atau Minggu pagi, aparat kepolisian selalu berjaga-jaga di sini. Saat hari perayaan Natal kami sudah berkoordinasi terkait keamanannya. Di samping itu sejumlah ormas juga ikut mengamankan saat hari H perayaan Natal," kata dia.

Diketahui, pada Minggu (11/2/2018), di tengah misa, jemaat Gereja St Lidwina diekjutkan oleh seorang penyerang bersenjata pedang bernama Suliyono. Pelaku, yang saat ini berusia 24 tahun itu, melukai tiga orang umat, termasuk pemimpin misa, Pastor Karl-Edmund Prier SJ.

Baca Juga: Baru Sehari Diresmikan, Jembatan Gantung Taman Hutan Kemayoran Roboh

Insiden tersebut juga menyebabkan kerusakaan pada properti dan fasilitas gereja, seperti patung, sound system, serta beberapa fasilitas ibadah di lokasi.

Load More