SuaraJogja.id - Polres Sleman menemui kendala dalam mengungkap kasus pelemparan molotov di Balecatur, Gamping, Sleman pada 11 Desember 2019 lalu.
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan, jajarannya akan berupaya maksimal, bahkan optimistis 2020 kasus itu dapat terungkap.
Salah satu kendala ungkap kasus molotov adalah minim petunjuk.
"Karena kalau lihat kejadian, terutama yang di Gamping itu, kita lihat pelakunya naik motor. Dari TKP yang ada itu, kami sangat sulit menyortir kendaraan yang lewat situ, saksi juga minim, apalagi mereka [pelaku] melakukan dini hari. Jadi yang tahu paling orang di TKP dan tetangga," ungkapnya, ditemui di Mapolres Sleman, Kamis (26/12/2019).
Baca Juga: PKS Bocorkan Sosok Muslimatun Jadi Salah Satu Jagoannya di Pilkada Sleman
Hanya saja, tidak semua tetangga bersedia memberi keterangan karena takut. Selain itu ada juga saksi dengan alasan yang tidak diketahui, keberatan dimintai keterangan, tambahnya.
"Kami sudah periksa enam orang saksi, nanti mungkin bisa bertambah. Tapi rata-rata enggan jadi saksi. Petunjuk awal ada tapi harus kami sinkronkan dengan TKP," kata dia.
Melihat kondisi itu ia berprinsip, ungkap kasus pelemparan molotov tetap menjadi fokus kerja. Namun, bila ada kejadian lain, ada laporan lain, upayakan seoptimal mungkin sampai ranah ungkap.
"Dari situ bisa berkembang, apakah dia [pelaku] disuruh, apakah ada masalah lain," ucapnya.
Kasus molotov ini harus menjadi prioritas karena dianggap cukup meresahkan dan menyebarkan ketakutan. Walau ketika ditanyai aparat, masyarakat Gamping menilai hal itu biasa terjadi.
Baca Juga: Diincar Lewat CCTV, Maling Kotak Amal di Sleman Akhirnya Ditangkap Warga
"Ya ndilalah kejadian kemarin itu hanya sebagian terbakar. Kalau terbakar semua? Kalau lagi tidur, ada korban? Itu lebih bahaya lagi, makanya itu jadi fokus kami," ungkap dia.
Kasus pelemparan molotov di Dusun Pasikan Kidul, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Sleman sendiri merupakan satu dari empat kasus yang jadi prioritas Polres Sleman.
AKBP Rizky Ferdiansyah menyebut selain pelemparan bom molotov, tiga prioritas lain yang jadi target pengungkapkan dan penyelesaian yakni gesekan suporter bola, klithih serta peredaran minuman keras dan narkoba.
"Kasus Narkotika meningkat dari 43 kasus pada 2018 menjadi 52 pada 2019. Demikian juga psikotropika yang kini berada pada angka 16, meningkat ketimbang tahun lalu sebanyak 6 kasus," terangnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Getol Ungkit Kasus HAM hingga Dampak PSN di Papua, Kantor Redaksi Jubi Diteror Bom Molotov Gegara Kritik Pemerintah?
-
Teror Molotov di Kantor Redaksi Media Jubi Papua, KKJ Lapor Komnas HAM Desak Usut Tuntas!
-
Teror Bom di Kantor Redaksi Jubi: Ancaman bagi Kebebasan Pers di Papua
-
2 Mobil Terbakar, Polisi Didesak Usut Tuntas Kasus Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi: Teror Berulang tanpa Ujung
-
Kronologis Pelemparan Bom Molotov ke Kantor Redaksi Jubi di Papua
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja