SuaraJogja.id - Seorang balita perempuan berusia empat tahun dianiaya oleh ibu tirinya sendiri.
Korban bahkan harus menjalani operasi kandung kemih setelah ditendang cukup keras oleh pelaku.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian mengatakan bahwa kasus ini terungkap setelah rumah sakit melaporkan adanya dugaan kekerasan terhadap anak kepada pihak kepolisian.
"Kami mendapatkan informasi dari masyarakat dan rumah sakit bahwa ada anak empat tahun dengan luka yang diduga hasil kejahatan," kata Adrian saat rilis kasus di Mapolresta Sleman, Kamis (17/4/2025).
Ketika tim dari Unit PPA dan UPTD PPA Kabupaten Sleman menyambangi rumah sakit, korban sedang dalam kondisi dirawat di ICU usai menjalani operasi.
Berdasarkan keterangan rumah sakit, di dalam perut korban terjadi pembusukan akibat hantaman benda tumpul.
Saat itu korban belum dapat diajak untuk komunikasi oleh kepolisian. Baru selang beberapa hari kembali mencoba berkomunikasi dengan si anak.
"Kami hanya mendapat satu kalimat yang terus diucapkan anak itu: 'ibu jahat, ibu jahat, ibu jahat'. Dari situlah kami yakin ada sesuatu yang salah," ungkapnya.
Dari sana, polisi lantas melakukan penelusuran lebih lanjut dengan memeriksa lingkungan sekitar rumah korban, termasuk tetangga dan keluarga. Hasilnya, diketahui korban tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya.
Berdasarkan keterangan para tetangga, korban kerap menjadi sasaran kekerasan oleh sang ibu tiri ketika ayahnya tidak berada di rumah. Selanjutnya proses ditingkatkan ke penyidikan dan langsung melakukan penangkapan kepada pelaku.
Baca Juga: Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
"Di awal-awal memang pelaku tidak mengakui akan perbuatannya, namun menggunakan teknik dan hasil pemeriksaan, akhirnya pelaku yaitu ibu tirinya mengakui bahwa dia melakukan tendangan di perut korban," tuturnya.
Adapun pelaku berinisial FR (37) warga Tridadi, Sleman yang kini sudah ditahan di Lapas Perempuan Wonosari. Motif kekerasan diduga karena pelaku merasa jengkel terhadap suami dan melampiaskan emosinya kepada anak.
"Kadang karena rewel atau masalah dengan suami, pelaku meluapkan emosinya ke korban," ucapnya.
Pelaku mengaku kepada sang suami yang merupakan ayah korban yakni dengan mengatakan bahwa si anak terjatuh. Sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Jadi memang, karena suaminya itu kerja, jadi suaminya itu tidak tahu. Kalau keterangan pelaku ke suaminya itu, ayah korban, dia kepleset jatuh, katanya. Makanya, ayahnya itu tahunya, si korban ini masuk rumah sakit ya, karena kepleset jatuh," tukasnya.
Ada pun alat bukti yang berhasil diamankan yakni keterangan para saksi baik itu tetangga, rumah sakit, dan UPTD.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Proyek Tol Jogja-Solo Sentuh Ring Road Kronggahan, Bagaimana Dampaknya ke Lalu Lintas?
-
Bansos Kulon Progo Bocor? Modus Judi Online Terungkap, NIK Penerima Disalahgunakan
-
Dari Irigasi Kumuh ke Jalur Rafting: Gerakan Pemuda Sleman di Selokan Mataram Ini Inspiratif
-
Sultan HB X Tak Mau Komentari Figur Menteri, Tapi Ungkap Satu Harapan Ini untuk Prabowo
-
Sri Mulyani 'Ditendang' Demi Muluskan Ambisi Prabowo? Ekonom UGM Beberkan Strategi di Balik Reshuffle Kabinet