Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 30 Desember 2019 | 19:53 WIB
Bendung Kamijoro di Desa Sendangsari Pajangan Bantul, DIY - (ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id - Proyek pembangunan Bendung Kamijoro senilai Rp229 miliar dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) sudah selesai. Pembangunan yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah berjalan selama tiga tahun, yakni 2016 hingga 2018.

Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Bendung Kamijoro Juwaidi mengatakan, fungsi Bendung Kamijoro adalah suplai air irigasi Daerah Irigasi (DI) Pijenan sebesar 2,50 meter kubik per detik untuk mengairi luas sawah 2.374 hektare, meningkatkan intensitas tanam dari 205 persen menjadi 270 persen.

Selain itu, Bendung Kamijoro juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 500 liter per detik untuk Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Kawasan Industri Sentolo.

Kemudian, Taman Bendung Kamjiro, yang dibangun dalam satu kompleks, diperuntukkan sebagai objek wisata masyarakat sekitar.

Baca Juga: Sjafrie dan JS Prabowo, Dua Jenderal yang Ditarik Prabowo ke Kemenhan

"Bendung Kamijoro juga merupakan jalan pintas atau penghubung antara Kabupaten Bantul dan Kulon Progo," kata Juwaidi di sela-sela peninjauan lokasi peresmian Bendung Kamijoro, Kulon Progo, Senin (30/12/2019).

Ia menuturkan, latar belakang dibangunnya Bendung Kamijoro berawal dari usulan Pemkab Bantul bahwa DI Pijenan memerlukan renovasi total karena sudah dibangun sejak 1924 dan mengairi area sawah seluas 3.274 hektare.

Kemudian, seperti dilansir Antara, pada saat kemarau air dari Bendung Pijenan tersumbat serta tidak dapat mencukupi kebutuhan air sebelum panen, dan "free intake" Kamijoro pada 2014 juga mengalami degradasi Sungai Progo akibat penambangan pasir.

"Hal lain, yakni Daerah Irigasi Kebonongan dahulunya disuplai dari pengambilan bebas Kamijoro yang terletak di Sungai Progo, namun karena terjadi penutupan sedimen di intake pada 1969, maka diatasi dengan membuat Bendung Pijenan yang terletak di bagian hilir Sungai Progo," ujar Juwaidi.

Tak hanya itu, Penasihat Karang Tanura Dusun Kaliwiru Sugeng Lono Raharjo menyebutkan, awalnya Taman Bendung Kamijoro ini merupakalan lahan rumput milik warga seluas tujuh hektare.

Baca Juga: Akibat Stres, Wanita Ini Terbangun dengan Wajah Setengah Lumpuh

Ia pun berharap, setelah Bendungan Kamijoro diserahterimakan ke pemerintah daerah, taman Bendung Kamijoro dikelola masyarakat dan mendongkrak perekonomian mereka.

"Kami berharap nanti Taman Bendung Kamijoro dikelola oleh masyarakat sebagai tempat wisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar bendung," ucap Sugeng.

Load More