SuaraJogja.id - PT Angkasa Pura I menargetkan seluruh proses pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) akan selesai pada Maret 2020 ini, sehingga di April 2020 proses pemindahan maskapai penerbangan dari Bandara Internasional Adisutjipto ke YIA bisa segera dilaksanakan.
Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager PT Angkasa Pura I Bandara YIA Agus Pandu Purnama mengatakan, pihaknya sudah menginstruksi agar proyek pembangunan YIA selesai pada Maret 2020 mendatang karena di bulan itu ada pergantian season dari winter ke summer, dan saat itulah biasanya maskapai penerbangan mengajukan rute baru.
"Nah momen ini juga bisa dimanfaatkan untuk perpindahan dari Adisucipto ke YIA," ujar Pandu di Bandara Internasional Adisutjipto, Selasa (7/1/2020).
Pandu mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada hampir seluruh airlines bahwa mereka harus sudah mempersiapkan perpindahan itu pada Maret, sehingga ketika nanti pengelola bandara memerintahkan untuk memindahkan rute penerbangan, maka bisa langsung dilaksanakan.
Baca Juga: Reynhard Sinaga, Si Pemerkosa 190 Pria di Inggris Tinggal di Depok
Namun demikian, Pandu mengakui bahwa memang ada maskapai yang secara teknologi belum siap untuk pindah dari Adisutjipto ke YIA karena di YIA sudah menggunakan teknologi navigasi terbaru yang disebut performance base navigation (PBN); pesawat-pesawat di YIA harus sudah yang memiliki sistem navigasi PBN.
"Di luar PBN, mereka tidak bisa mendarat di sana ya karena ini alat ini sudah termonitor oleh satelit," ujarnya.
Pandu mengakui, ada beberapa maskapai yang sekarang mendarat di Adisucipto sedang melaksanakan update tentang peralatan pesawatnya karena ada pesawat klasik. Pandu pun mengungkapkan, masih ada salah satu maskapai di Adisutjipto yang menggunakan pesawat klasik, sehingga belum ada alat navigasi PBN tersebut.
"Nah ini yang sedang diupayakan untuk mereka bisa memenuhi persyaratan itu sehingga bisa mendarat di sana [YIA]. Kalau tidak bisa, maka kita tidak akan mengizinkan maskapai tersebut untuk bergabung di YIA," tandasnya.
Untuk hal tersebut, pihaknya telah memberi batas waktu di Maret 2020, dan memang awalnya batas waktu tersebut ditentukan pada Desember lalu. Namun, ternyata ada kesulitan karena izinnya harus melalui Amerika Serikat, termasuk izin untuk satelit, dan saat ini juga sedang mengurus progres.
Baca Juga: Tajir Melintir, Cristiano Ronaldo Tak Malu Pakai iPod Jadul
"InsyaAllah mudah-mudahan tepat waktu ya. Di bulan Maret akhir ini mereka bisa join kami. Namun sampai dengan hari ini mereka belum belum ada," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Ketika Maskapai Penerbangan Ikut Produksi Mobil Listrik, Toyota dan Honda Wajib Introspeksi
-
Indonesia Air Belum Dapat Lampu Hijau Kemenhub, Menhub: Surat Pengajuan Belum Ada!
-
Pelita Air Sajikan Promo Diskon hingga 55 Persen untuk Sambut HUT ke-55
-
Tiket Pesawat Nataru 2025 Turun 10%! Lion Air dan Garuda Siap Kasih Diskon
-
Garuda Indonesia Travel Festival Kembali Digelar, Hadirkan lebih dari 500 Ribu Kursi Penerbangan Harga Terjangkau
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan