Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 08 Januari 2020 | 11:03 WIB
Klitih di Jalan Gambiran Jogja, Rabu (8/1/2020) dini hari. - (Facebook/Jajanno)

SuaraJogja.id - Fenomena klitih terjadi lagi di Kota Yogyakarta. Menurut keterangan seorang korban, kejahatan di jalanan tanpa motif yang jelas itu terjadi di Jalan Gambiran pada Rabu (8/1/2020) dini hari.

Melalui akun Facebook Jajanno, korban mengungkapkan, kala itu dirinya baru saja mengisi bahan bakar di SPBU Jalan Kusumanegara.

Kemudian pada sekitar pukul 02.00 WIB, saat dalam perjalanan pulang melintasi Jalan Gambiran, ia melihat sekelompok remaja melancarkan aksi klitih.

"Awal cerita ada temen yang biasa ojek online di Glagahsari telepon, karena sudah biasa jam segitu saya beli bensin, [dia] tanya sampai mana, saya bilang XT [Square]. Dia bilang, "hati-hati dari tadi banyak anak-anak sepeda motoran mondar-mandir,"" tulis Jajanno.

Baca Juga: BNN Sebut GHB yang Dipakai Reynhard Sinaga Sebagai Narkotika Jenis Baru

Rupanya benar, lanjut Jajanno, ketika melintas di Jalan Gambiran, banyak bocah-bocah remaja melempari brang-barang berukuran besar semacam kayu ke pengendara sepeda motor yang datang dari arah selatan.

Jajanno sendiri mengaku selamat dari kejadian tersebut. Hanya saja, mobil yang ia kemudikan terkena lemparan kayu yang meninggalkan bekas saat ia melaju dari arah utara.

Di akhir unggahannya, Jajanno meminta para orang tua untuk benar-benar mengawasai anak-anaknya supaya tidak melakukan kenakalan yang membahayakan orang lain.

Dirinya juga berharap, pihak kepolisian meningkatkan pengamanan dengan membenahi rute patroli.

"Pak, Bu mari kita jaga anak-anak kita. Mohon dicek anak-anaknya sudah lewat jam malam sudah pulang apa belum. Semoga anak-anak tadi diberi keselamatan serta hidayah," tulis Jajanno.

Baca Juga: Strategi Kebijakan Pembiayaan Siaga Bencana

"Untuk Pak Pol, monggo diperketat rute pengamanannya. Salam aspal gronjal," tutupnya.

"Ortune wes kuwalahan olehe mendidik kui lurrr wes saiki genti massa wae seng mendidik," komentar Yulie Ana.

"Kok meresahkan men to Jogja. Untuk warga saja tidak nyaman, apalagi untuk para wisatawan," tambah Musyarofah.

"Anak sekarang kurang didikan..." tulis Galilea Modestha.

Load More