SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak seluruh pihak untuk menjaga negara Republik Indonesia, utamanya menjauhkan negara dari perpecahan.
Menurut Mahfud, tugas warga Indonesia adalah menjaga keutuhan bangsa dan menghargai fakta bahwa Indonesia itu beragam. Perlu diingat, di Indonesia ada 1360 suku dengan nama dan letaknya. Kemudian, 726 bahasa daerah dan 17.504 pulau, 16.100 di antaranya sudah ada namanya. Sisanya belum ada nama namun sudah ada titiknya. Dan ada banyak agama dan kepercayaan.
"Dan tugas pemerintah menjaga kebersatuan itu, dengan cara diatur dalam Undang-undang. Negara ini harus dijauhkan dari perpecahan. Misalnya paham radikal harus ditangkal, dilawan," paparnya, dalam Dialog Kebangsaan: Merawat Persatuan, Menghargai Keberagaman, di Auditorium Prof.Kahar Mudzakkir, Universitas Islam Indonesia (UII), Selasa (14/1/2020).
Ia memaparkan, ada sejumlah pihak yang tidak setuju radikal dilawan, menurut mereka, radikal memiliki makna positif. Padahal radikal memiliki arti yang berbeda-beda, ada yang maknanya baik yang satu lagi, maknanya buruk.
Baca Juga: Bersih dan Asri Bak di Eropa, Destinasi Ini Cuma di Kulon Progo Jogja Lho
"Paham radikal adalah cara menyelesaikan sesuatu dengan mendasar, sehingga menemukan solusi. Namun ada arti radikal yang jelek, yaitu selalu menganggap orang lain salah, ingin mengubah sesuatu sistem yang sudah disepakati bersama-sama, mapan sebelumnya, dengan kekerasan," imbuh Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan ini.
Maka ia menambahkan, dalam konteks hukum, sebuah kata memiliki arti umum dan arti stikulatif. Misalnya radikal, maka dalam konteks hukum akan diartikan dan dijelaskan, seperti yang sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 5/2018.
Mahfud mengatakan, ada banyak orang-orang genit di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang membuat banyak urusan dan persoalan tak kunjung selesai. Maka dari itu, ia selalu menegaskan untuk menggunakan sudut pandang hukum saja.
"Mari bekerja sama untuk menjaga bangsa ini," tandasnya.
Sementara, Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan, tidak ada negara di muka bumi ini yang dapat maju, tanpa persatuan antar elemen bangsanya.
Baca Juga: Dikecam! Kakak Pembina Pramuka di Jogja Ajarkan Yel-yel: Islam Yes Kafir No
Dalam pandangannya, tidak sulit untuk mencari contoh bangsa di muka bumi ini yang terjebak konflik tak berkesudahan, karena keengganan menghargai keberagamaan dan mensyukuri nikmat persatuan.
Berita Terkait
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Seandainya Jadi Presiden, Mahfud MD Bercita-cita Bangun Kebun Koruptor
-
Soal Revisi UU TNI, Mahfud MD: Hasilnya Lumayan, Tidak Jelek-jelek Amat
-
CEK FAKTA: Prabowo Angkat Mahfud MD Jadi Pengawas Internal Istana
-
Fedi Nuril Sentil Jokowi Lewat Video Tragedi Kanjuruhan, Ekpresi Mahfud MD Diomongin
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
Terkini
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis