SuaraJogja.id - Seorang pria yang tinggal di Jalan Sorowajan Baru, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, YP, ditangkap setelah melakukan pembobolan dua rumah pada malam tahun baru 2020.
Dilansir HarianJogja.com -- jaringan Suara.com, YP menyasar rumah kontrakan maupun kamar indekos yang tidak dikunci pemiliknya. Kerugian dari kedua kasus pencurian itu mencapai total Rp14 juta.
Ia melancarkan aksi pencurian itu di dua lokasi yang berbeda di hari yang sama. Lokasi pertama adalah kontrakan di Jalan Sapen, Kelurahan Demangan, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, sedangkan yang kedua kamar indekos di Sagan, Kelurahan Terban, Gondokusuman.
Di lokasi pertama, tersangka beraksi sekitar pukul 03.00 WIB. Dari kontrakan tersebut, ia menggondol sejumlah barang berharga, di antaranya satu unit laptop, sebuah jam tangan, dan empat ponsel.
Baca Juga: 5 Instrumen Investasi yang Bisa Membantu Strategi Menabungmu
"Total nilai kerugian sebesar Rp10,2 juta. Semua barang itu sudah kami sita, hanya sebuah ponsel yang sekarang masih belum diketahui, tersangka mengakunya lupa," ujar Kapolsek Gondokusuman Kompol Bonafius Slamet saat menggelar jumpa pers di Mapolsek Gondokusuman, Rabu (15/1/2020).
Sementara itu, di lokasi kedua, tersangka mencuri pada pukul 18.00 WIB, saat kondisi sekitar masih ramai.
"Dari kamar indekos di Sagan, tersangka membawa kabur dua ponsel dan uang Rp1 juta, dengan total kerugian Rp3,8 juta," ucap Boni.
Kedua ponsel itu, imbuh Boni, sudah dijual YP kepada Tebo, yang kini masih dalam pengejaran. Meski demikian, ponsel tersebut telah dikembalikan oleh orang tua Tebo. Sementara, satu ponsel lain dan uang masih dalam pencarian.
Boni menjelaskan, target pencurian YP adalah rumah yang dalam kondisi terbuka atau tidak terkunci. Saat beraksi, ia dalam keadaan mabuk.
Baca Juga: PSI Sebut Toa Peringatan Bencana Pemprov DKI Seperti Zaman Perang Dunia
"Aksi tersangka terekam CCTV yang berada di sekitar lokasi. Setelah dikenali, tersangka kami tangkap di kamar indekosnya [di Jalan Sorowajan Baru]," ujar Boni.
Menurut catatan kepolisian, tersangka rupanya merupakan residivis kasus yang sama dan baru saja keluar dari penjara satu bulan lalu.
Motif tersangka, yang bekerja sebagai tukang parkir, adalah faktor ekonomi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara.
"Kami imbau masyarakat untuk selalu waspada, pastikan semua pintu terkunci, amankan barang-barang berharga," kata Boni.
Berita Terkait
-
Kasus Tangga JPO Daan Mogot Digondol Maling, Pramono: Jakarta Kadang-kadang Terlalu Menarik
-
Pulang Mudik Berujung Nyesek, Jurnalis Media Online Kehilangan Rp20 Juta di Kosan
-
Balas Dendam! Komplotan Curanmor Curi Motor Dinas Polisi di Masjid
-
Rumah Hindati Warga Depok Dibobol Maling saat Ditinggal Salat Ied, Motor Scoopy hingga HP Lenyap
-
Kumpulan Aksi Kriminalitas Selama Lebaran di Jakarta, Maling Emas hingga Preman Minta Jatah
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan