SuaraJogja.id - Makam jabang bayi yang ditemukan di tempat tinggal Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat (KAS), Toto Santoso dan Fanni Aminadia, di Dusun Ngabangan V, Desa Sidoluhur, Kecamaatan Godean, Kabupaten Sleman, mulai dibongkar warga, Jumat (17/1/2020). Tindakan ini dilakukan atas permintaan warga terkait keberadaan jabang bayi yang tidak etis dan harus dipindahkan ke makam yang seharusnya.
Prosesi pemindahan makam diikuti belasan warga, Perangkat Desa Sidoluhur, serta Rois atau pemangku adat desa setempat. Prosesi dimulai sekitar pukul 16.00 WIB, dan pemindahan dilakukan pukul 16.15 WIB, dari rumah kontrakan Toto ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Penggel, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
"Sebelumnya ada gundukan tanah yang berada di selatan rumah kontrakan dia [Toto]. Setelah ditelusuri, pemilik tanah memberi tahu bahwa gundukan itu adalah makam janin bayi dari Ibu Fanni, sehingga malam kemarin [Kamis], warga sepakat untuk memindahkan janin bayi ke tempat seharusnya," jelas PJ Kepala Desa Sidoluhur Sudarmanto usai prosesi pemakaman, Jumat.
Sudarmanto mengatakan, usia janin masih sangat muda. Dari informasi pemilik tanah, kata dia, janin berusia sekitar dua hingga tiga bulan, dengan usia pemakaman sekitar dua pekan.
Baca Juga: Bikin Merinding, Istri Muda Tidur Dekat Mayat Hakim Jamaluddin yang Dibunuh
"Dari penuturan Bu Marsinah sudah tiga bulan janin itu dimakamkan. Janin tersebut merupakan anak dari Fanni, yang mengaku sebagai Ratu Keraton Agung Sejagat itu," jelasnya.
Sebagai pemangku desa, Sudarmanto memimpin prosesi pemindahan janin bayi. Sementara, doa pengangkatan dan pemindahan bayi dilakukan oleh Rois atau pemangku agama desa setempat, Susilo Wardoyo.
Seorang warga setempat, Bejret (47), yang mengurus tanah yang ditempati Toto, menggali gundukan tanah yang berada di selatan rumah.
Pantauan SuaraJogja.id, janin bayi dipendam sedalam lebih kurang setengah meter. Janin bayi berada di dalam sebuah guci yang ditutupi kain putih. Susilo Wardoyo juga membawa kertas bertulis Cakradara, Kamis Kliwon, 26 Desember 2019, pukul 21.00.
"Jadi, janin atau anak yang telah lahir dari kandungan Ibu harus diberi nama, sehingga nama itu dipilih secara acak karena harus dimakamkan karena wafat. Harapannya, pemindahan ke makam yang seharusnya arwah bisa diterima yang maha kuasa," terang Susilo, ditemui usai membacakan doa.
Baca Juga: Pesan Penting Presiden Jokowi untuk Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021
Pemakaman dipindah ke TPU Penggel, Sidorejo, berjarak lebih kurang 400 meter dari rumah Toto Santoso. Sejumlah warga membawa jasad janin dengan berjalan kaki dan menggendongnya.
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony