Mbah Doel, meski lama merespon pertanyaan wartawan, dia menjelaskan pembuatan liong menggunakan kain yang cukup tebal. Ditanyai jenis kain yang dipakai, dirinya sulit mengingat dan hanya menyebut memang kualitas kain yang utama saat membuat hewan berbentuk ular tersebut.
Menjadi pengrajin liong dan topeng Barongsai, pendiri kelompok Isakuiki ini tak terlihat memajang hasil karyanya. Hanya potongan berita hingga piagam penghargaan yang dia pajang di ruang tamu yang juga ruang Mbah Doel dan istrinya beristirahat.
"Saya dulu itu menyimpan hasil liong buatan saya yang dianggap paling bagus. Sebenarnya saya simpan di ruang sebelah (kamar lain). Jadi liong sendiri berukuran panjang enam meter dengan warna merah corak kuning yang mengkilap. Tapi karena ada seorang anak yang main ke rumah dan melihat liong tersebut, orang tua meminta untuk membeli. Namun saya beritahu bahwa liong itu tak dijual dan menjadi sebuah penghargaan sekaligus hasil terbaik yang pernah saya buat untuk pajangan," katanya.
Mbah Doel melanjutkan, karena tak dijual dan anak tersebut merengek harus mendapatkan liong buatannya, orang tua anak mengaku bahwa sang anak malah jatuh sakit setelah kepulangan dari rumah Mbah Doel. Tak ada yang memastikan apa penyebab sakitnya, namun sang anak kerap mengigau soal liong yang pernah dia lihat di rumah kakek dengan delapan cucu ini.
Baca Juga: Jelang Imlek, Warga Tionghoa Bogor Mandikan Rupang di Vihara Dhanagun
"Saya cukup kaget dengan cerita orang tua anak ini. Karena liong, anak ini sampai jatuh sakit, jadi dia mengalami tubuh panas dan tak kunjung sembuh. Karena saya kasihan dan ingin menyembuhkan anak itu, akhirnya saya ikhlaskan. Memang sedikit berat, namun itu untuk kebaikan anak tersebut," kenangnya.
Hal itulah mengapa pria kelahiran 12 November 1931 ini tak memiliki hasil buatan tangannya untuk dipajang di rumah dia.
"Jadi itu hasil karya terakhir saya yang harus rela saya lepas. Mungkin sekitar 2017 lalu kejadian itu," tambah Mbah Doel.
Tak berhenti di situ, Mbah Doel yang piawai dalam membuat kerajinan liong juga kesulitan meneruskan ilmunya. Meski telah mengajarkan kepada anaknya, hal itu tak sesuai harapan.
"Ilmu itu sudah saya turunkan kepada anak saya. Bagaimana memilih kain, membuat mata liong bisa berkedip-kedip hingga pemilihan warna yang sesuai. Tapi anak saya tak menguasai dengan baik. Malah saat ini dia memilih menjadi penari barongsai," kata dia.
Baca Juga: 10 Tahun Bersihkan Klenteng Jelang Imlek, Jhony: Ini Panggilan Hati Saya
Mbah Doel cukup menyayangkan jika ilmu ini tak sampai kepada generasi di bawahnya. Namun begitu pihaknya hanya bisa berharap agar pelestrian budaya tetap dijaga oleh generasi muda.
Berita Terkait
-
6 Fakta Petani Milenial Dapat Gaji Rp10 Juta
-
Adu Pendidikan Melody vs Raffi Ahmad, Siapa Lebih Cocok Jadi Ikon Petani Milenial?
-
Gaji Petani Milenial Kementan Bikin Ngiler! Cek Syarat dan Cara Daftarnya
-
Lowongan Kerja Petani Milenial 2024 Dibuka! Gaji hingga Rp 10 Juta Per Bulan
-
Apakah Petani Milenial Digaji? Nominal Menggiurkan Bisa Tembus Double Digit!
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas