SuaraJogja.id - Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) yang ditemukan tewas bersimbah darah di kosnya, dikabarkan sempat meminta racun tikus kepada bapak kos dan sepupunya, beberapa hari sebelumnya.
Kanit Reskrim Polsek Mlati, Iptu Noor Dwi Cahyanto mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan keterangan yang didapat aparat, lewat penelusuran di TKP. Bahwa, korban pernah meminta tolong kepada bapak kos, untuk memberikan racun tikus.
"Dengan alasan untuk dimakan sendiri, namun dilarang dan dinasehati sehingga tidak jadi. Lalu, keterangan dari sepupu korban, pada Rabu (29/12020) meminta untuk dibelikan racun tikus untuk diminum, namun tidak diberikan," kata dia, lewat pesan singkat kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).
Ia menambahkan, dari hasil keterangan tim dokter Puskesmas Mlati, diperkirakan meninggal lebih kurang 4 jam.
Baca Juga: Seleksi PPK untuk Pilkada Sleman Dimulai, Peserta Termuda Berusia 17 Tahun
Kala jenazahnya ditemukan, dijumpai luka terbuka pada leher korban, sehingga menyebabkan korban banyak kehilangan darah hingga meninggal dunia.
Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUP Dr Sarjito untuk dilakukan perawatan jenazah. Pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan selanjutnya membuat surat pernyataan. Jenazah akan dimakamkan di tempat asal korban di Sumenep Jawa Timur.
Sebelumnya, seorang laki-laki, ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di kosnya, Dusun Jetis RT 04 RW 32, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (30/1/2020), pukul 19.00 WIB. Korban diduga meninggal dunia karena bunuh diri.
Lewat pantauan suarajogja.id di lokasi, kos korban berada di tengah permukiman warga. Wartawan yang datang tidak diperkenankan untuk mengambil gambar lokasi kejadian, sejumlah orang yang ditemui di lokasipun, enggan memberikan keterangan perihal kejadian tersebut.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga: Muncul di Trailer KKN di Desa Penari, Jembatan di Sleman Ini Jadi Sorotan
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Judi Online Tidak Bikin Kaya Raya, Utang dan Bunuh Diri Adalah Dampaknya
-
Review Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri, Sekuel yang Lebih Ngeri
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Serangan 'Operasi Bunuh Diri' Hamas di Tel Aviv Tewaskan Satu Orang, Ditengah Upaya Gencatan Senjata
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali