SuaraJogja.id - FH (25 tahun), mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) yang ditemukan meninggal dunia di kosnya dalam kondisi bersimbah darah, sedianya diwisuda Maret mendatang.
Kepala Biro Humas, Kerjasama, dan Protokol (BHKP) Unisa Sinta Maharani membantah informasi yang beredar bahwa korban masih mengerjakan skripsi. Sinta mengatakan, korban sudah menyelesaikannya dan menjalani sidang pada 13 Januari 2020.
"Ia mahasiswa S1 Keperawatan, tinggal wisuda Maret. Semalam kami dikasih tahu dan langsung ke TKP," kata dia kala dimintai konfirmasi, Jumat (31/1/2020).
Ditanyai terkait perhatian kampus terhadap kesehatan mental para mahasiswanya, Sinta menyebut, universitas tentu memperhatikan kesehatan mental mahasiswa, mengingat Unisa juga merupakan kampus kesehatan. Namun, pihak kampus tidak mendengar ada atau tidaknya permasalahan lain yang sedang dialami atau melingkupi korban.
Baca Juga: Bangun Fly Over, Anies Akui Balas Budi Buang Sampah ke TPST Bantargebang
"Untuk kasus ini, kami baru menghimpun data, terkait korban. Tapi korban itu baik, sholeh juga. Sholat tertib dan rajin ke masjid," tuturnya.
Ia mengungkapkan, korban memiliki keluarga di Yogyakarta. Usai ditemukan dan ditangani aparat kepolisian, jenazah korban langsung dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk diurus hingga dipulangkan dengan baik.
Pascaperistiwa ini, kampus akan berupaya mencegah kejadian terulang, dengan memberikan pelayanan yang baik bagi mahasiswa.
"Kami berusaha lebih perhatian lagi dan dekat dengan mahasiswa. Kami turut berdukacita dengan meninggalnya mahasiswa kami," ungkapnya.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Baca Juga: Jelang Rilis Hasil Otopsi Lina Jubaedah, Kondisi Teddy Tidak Sehat
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
Cetak 277 Lulusan, Alumni PPM School Diingatkan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas