Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 01 Februari 2020 | 15:48 WIB
Driver ojol diduga menjadi korban klitih di Sleman, Sabtu (1/2/2020) pagi buta. - (Facebook/Eko Ndhut)

SuaraJogja.id - Aksi klitih, atau serangan yang dilakukan tanpa motif jelas di jalanan, diduga kembali memakan korban. Kali ini, seperti yang diungkapkan di media sosial, seorang driver ojol tertimpa kejadian itu.

Peristiwa ini telah dikonfirmasi Kapolsek Gamping Kompol Sudaryo. Berdasarkan keterangan yang diperoleh SuaraJogja.id, Sabtu (1/2/2020), korban merupakan seorang driver ojol atas nama Enriko (40).

Sudaryo juga membenarkan bahwa penyerangan itu terjadi di Jalan Kabupaten, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Kala itu, kata Sudaryo, korban tengah berkendara memboncengkan penumpangnya.

"Pas di TKP [korban] berpapasan dengan pengendara sepeda motor yang tidak dikenal, [begitu] juga jenis ranmor dan nopolnya," ungkap Sudaryo pada SuaraJogja.id.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pelajar SMP 16 Malang yang Jadi Korban Perundungan

Saat itulah, lanjut Sudaryo, pelaku melancarkan aksinya hingga korban mengalami luka pada wajah, tepatnya di bagian mulut.

"Tiba-tiba [pelaku] mengayunkan sejenis barang yang dperkirakan sajam yang mengenai muka korban, yang berakibat luka sobek di mulutnya," jelas Sudaryo.

Akibat serangan itu, korban harus dilarikan ke rumah sakit dan kini tengah dirawat di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).

Sementara itu, berdasarkan penjelasan Sudaryo, penumpang korban selamat dari penyerangan tersebut. Kendati demikian, polisi belum bisa memberi keterangan lebih lanjut soal kejadian ini.

Pihaknya menunggu korban, yang masih dalam kondisi lemah, untuk pulih kembali, sebelum dimintai keterangan. Polisi juga belum bisa memastikan identitas pelaku dan motifnya.

Baca Juga: Transit di Batam, Ini Skema Penjemputan Ratusan WNI dari China

"[Kejadian penyerangan ini] sedang dalam penyelidikan lebih lanjut," kata Sudaryo.

Load More