SuaraJogja.id - Setelah revitalisasi selesai dikerjakan, nantinya pedagang kaki lima (PKL) yang masih menempati trotoar di penggal Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta dari simpang Jembatan Gondolayu hingga Tugu tidak lagi diperbolehkan berjualan di lokasi tersebut.
"Hari ini, kami melakukan sosialisasi mengenai rencana revitalisasi trotoar di Jalan Sudirman kepada pelaku usaha dan pedagang kaki lima. Kami menjelaskan bahwa nanti PKL tidak lagi diperbolehkan berjualan di trotoar tersebut," kata Camat Jetis Sumargandi usai sosialisasi di Yogyakarta, Rabu (5/2/2020).
Sumargandi menerangkan, terkait rencana ini, kecamatan akan melakukan konsultasi dan koordinasi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta untuk menjadikan pasar tradisional sebagai tempat relokasi PKL yang terdampak revitalisasi Jalan Jenderal Sudirman.
"Kalau diperkenankan dan ada los yang masih kosong di pasar tradisional, kami berharap PKL tersebut bisa masuk untuk menempati los tersebut," katanya, dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Bhayangkara FC Berharap Achmad Jufriyanto Bisa Main Lawan Persib Bandung
Ia menjelaskan, pasar tradisional yang dimaksud tidak hanya terbatas pada Pasar Kranggan, yang berada dekat dengan Jalan Jenderal Sudirman, melainkan seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta.
"Saat ini, sebagian besar PKL yang ada di penggal Jalan Sudirman berjualan makanan meskipun ada juga yang berjualan koran," tambahnya.
Menurut keterangan Sumargandi, PKL yang terdampak revitalisasi trotoar Jalan Jenderal Sudirman sudah memahami kondisi tersebut dan tidak keberatan jika nantinya masuk ke dalam pasar.
"Tentunya, ada beberapa PKL yang perlu menyesuaikan barang dagangan yang nantinya dijual apabila mereka bisa masuk ke pasar tradisional. Penyesuaian juga dilakukan untuk jam berjualan," kata Sumargandi, menambahkan, ada 18 PKL yang terdampak revitalisasi.
Pasar tradisional dipilih sebagai lokasi baru karena, menurut Sumargandi, ruas jalan di Kecamatan Jetis rata-rata sudah tidak memungkinkan untuk penambahan PKL baru.
Baca Juga: Sah! Presiden Donald Trump Lolos dari Pemakzulan
"Kalau nanti PKL harus mencari lokasi sendiri dan mengurus izin dari awal mungkin justru merepotkan. Ini kami upayakan dan fasilitasi untuk masuk ke pasar tradisional," katanya.
Berita Terkait
-
Viral STY Muncul di Jalan Jenderal Sudirman Dijaga 2 Pria Kekar, Ada Apa?
-
Kaleidoskop 2024: Rentetan Masalah Polusi, Banjir, dan Kemacetan Masih Terjadi di Jakarta
-
Pengunduran Diri Gus Miftah Dapat Apresiasi dari PKL: Budaya Malu Masih Ada di Negeri Ini
-
Gus Miftah Diingatkan Ketua PKL Jakarta: kalau Terganggu dengan Pedagang Es Teh Bukan Mengolok-olok!
-
Jika Menang Pilkada, Pramono Janji Buka Taman-taman Jakarta 24 Jam Nonstop: PKL Boleh Dagang!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis