SuaraJogja.id - Meski tanggal 25 Januari 2020, yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, sudah berlalu, tetapi kemeriahan hari besar bagi masyarakat Tionghoa maupun penganut Konghucu ini masih terasa di Yogyakarta, khususnya di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) XV 2020.
Kali ini, PBTY XV 2020 berlangsung pada 2 sampai 8 Februari 2020 dan kembali berlokasi di kampung pecinan Ketandan. Tak jauh dari Malioboro, tentu saja perayaan PBTY XV 2020 juga mencuri perhatian para wisatawan dari berbagai daerah.
Guideku.com kebetulan tertarik untuk mencoba jelajah rasa dengan mencicipi sejumlah kuliner andalan PBTY XV 2020 ini. Segudang kuliner di acara ini memang menarik dan banyak macamnya, mulai dari yang tradisional hingga kekinian, seperti minuman boba misalnya.
Jika berkunjung ke PBTY XV 2020, jangan lupa, Anda wajib mencicipi Lontong Cap Gomeh, kuliner peranakan Tionghoa-Indonesia yang sekilas tampilannya mirip dengan lontong opor, dengan bubuk koya yang menggugah selera.
Baca Juga: Videonya Heboh, Mantan Peserta AKSI Indosiar Ungkap Alasan Mau Dipoligami
Di dalam satu porsi Lontong Cap Gomeh terdapat ayam suwir yang dimasak layaknya opor, sambal goreng hati, acar, pindang, dan bubuk koya. Satu porsi Lontong Cap Gomeh ini dibanderol seharga Rp25 ribuan.
Mengandung filosofi, usut punya usut, Lontong Cap Gomeh hanya disajikan pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung.
Di luar perayaan PBTY XV 2020, kuliner Lontong Cap Gomeh terbilang sulit untuk dicari, lo.
Selain Lontong Cap Gomeh, bagi Anda yang menyukai kuliner nonhalal, Anda wajib mencicipi bakcang. Makanan tradisional khas masyarakat Tionghoa ini merupakan olahan beras ketan dengan isian daging babi, yang kemudian dibalut dengan daun, lalu diikat meggunakan benang.
Saat berada di PBTY XV 2020, kami menemukan sajian bakcang yang tak biasa. Jika umumnya berisi daging babi, ada salah satu kedai menjual bakcang vegan.
Baca Juga: Jokowi Telisik Kebakaran Hutan Meningkat saat Pergantian Kepala Daerah
Bakcang vegan ini tetap dibuat menggunakan beras ketan. Bedanya, daging babi di dalam bakcang diganti dengan olahan tempe dan jamur lezat. Bakcang vegan di PBTY XV 2020 ini dapat Anda cicipi dengan harga Rp15 ribu per porsinya.
Berita Terkait
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
-
Mengintip Perayaan Cap Go Meh di Kawasan SCBD
-
Kabar Duka: Shancai 'Meteor Garden' Tutup Usia, Dee Hsu Ungkap Penyebabnya
-
Mudik Imlek Aman, China Kerahkan Robot dan Drone Awasi Kereta Cepat
-
Prosesi Ibadah Tahun Baru Imlek 2025 di Berbagai Daerah Indonesia
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
-
Jika Gagal Penuhi Target Ini, Petinggi Persija: Carlos Pena Out!
Terkini
-
Sayangkan Band Sukatani Minta Maaf ke Polisi, Haris Azhar: Bukti Represi Kebebasan Berekspresi
-
Jengah Gelombang Aksi Massa Tak Dihiraukan Elit, Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Teatrikal Budaya
-
Waspada Modus Penipuan, Begini Cara WNI Dijebak Kerja Judi Online di Myanmar
-
Kepala Daerah Didominasi dari KIM Plus, Masyarakat Diajak Tetap Kritis Cegah Potensi Penyalahgunaan Kekuasaan
-
5 Tahun Buron, Harun Masiku Diduga Dihidupi Hasto Kristiyanto? Ini Kata KPK