SuaraJogja.id - Harapan masyarakat untuk dipasangnya CCTV di kawasan rawan kejahatan jalanan atau klitih, seperti di sepanjang Jalan Kabupaten, mendapat jawaban dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman. Pihaknya mengakui memang mendapat informasi adanya permintaan itu, tetapi sejauh ini belum memiliki rencana memasang CCTV di kawasan tersebut.
"Sampai saat ini kami belum merencanakan untuk pemasangan CCTV di Jalan Kabupaten," kata Kepala Diskominfo Kabupaten Eka Suryo Prihantoro di Sleman, Minggu (9/2/2020).
Dilaporkan ANTARA, Eka mengatakan, pemasangan kamera pengintai atau CCTV di suatu titik termasuk kawasan rawan kejahatan membutuhkan jalur fiber optic dan catu daya.
"Pemasang CCTV ini hanya bisa dilakukan di kawasan yang sudah dilalui jalur fiber optic, sehingga saat ini kawasan yang belum ada jalurnya tidak bisa dipasang CCTV," terangnya.
Baca Juga: WNI Eks ISIS Minta Pulang, Ngabalin: Siapapun Tidak Boleh Desak Pemerintah
Eka mengatakan, pengadaan fiber optic akan dilakukan secara bertahap di beberapa titik unit pelaksana teknis, seperti puskesmas, desa, dan fasilitas publik lainnya.
"Piranti fiber optic ini tidak hanya berfungsi untuk mendukung CCTV saja, tetapi juga data internet," tutur Eka.
Sementara untuk pengadaan catu daya, Diskominfo Sleman bekerja sama dengan instansi pengampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang ada di lokasi itu.
"Kami rencana akan memasang CCTV di titik yang sudah ada jalur kabel fiber opticnya. Namun untuk titik-titiknya belum fix, masih menunggu koordinasi dengan Polres Sleman," ungkapnya.
Menurut keterangan Eka, saat ini Pemkab Sleman baru memasang CCTV di 18 titik lokasi jalan untuk memantau kondisi lalu lintas, dengan jumlah kamera pengintai yang dipasang sebanyak 31 unit.
Baca Juga: Ketum PSSI Sebut Stadion Manahan Hampir Selevel dengan GBK
"Selain lokasi jalan, CCTV juga ditempatkan di kantor organisasi perangkat daerah (OPD) sebanyak 99 unit untuk pemantauan gedung, dan 38 unit terpasang di ruang layanan publik OPD," kata dia.
Di sisi lain, kriminolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Suprapto menilai, yang harus dipikirkan adalah bagaimana cara memasang CCTV supaya bisa mengidentifikasi pelaku kejahatan, setidaknya ciri-cirinya.
"Karena jika hanya melihat pelat nomor saja, sangat mungkin dipalsukan, terlebih pelaku beraksi dengan naik [sepeda] motor dan mengenakan helm, sehingga wajah tidak mudah terlihat," kata Suprapto.
Menurutnya, tingkat efektivitas CCTV yang ada saat ini masih lemah karena belum bisa digunakan untuk mengidentifikasi wajah pelaku. Selain itu, hasil rekaman kamera sering kali tidak jelas.
"CCTV perlu dipasang di tempat yang dianggap rawan agar perilaku pelaku kejahatan bisa terpantau," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Tewas di Kamar Hotel, Polisi Ungkap Penyebab Jasad Jurnalis Asal Palu Memar hingga Bibir Lecet
-
Update 3 April 2025: Arus Balik Dimulai, Pantau Kondisi Terkini Lewat CCTV Online
-
Mau Mudik Lancar? Cek 4 Aplikasi CCTV Tol Pantau Arus Mudik 2025!
-
Cek CCTV Jalan Tol Mudik Lebaran 2025, Pantau Titik Macet di 4 Aplikasi
-
16 Link CCTV Info Mudik Live Streaming Pantau Kemacetan, Cek Dulu di Sini!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal
-
Rahasia Pertemuan Prabowo-Mega Terungkap? Pengamat Ungkap Sinyal Penting di Balik Pintu Tertutup