SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman mengaku kesulitan memantau jumlah pohon yang tertanam di sepanjang bahu jalan yang ada di Sleman. Sepanjang 950 kilometer jalan yang terdiri dari jalan kabupaten, provinsi, dan nasional sulit dikontrol lantaran keterbatasan personel DLH.
Pernyataan tersebut disampaikan DLH Selman, menanggapi robohnya sebuah pohon sonokeling berdiameter 60 sentimeter dengan tinggi 10 meter di Jalan Wates KM 4, Kecamatan Gamping, Sleman, Rabu (5/2/2020). Pohon tersebut menimpa enam pengendara, di antaranya pasutri bernama Endi Yogananta (26) dan Israni Silvia Sujarman (25). Mereka kehilangan anak pertamanya yang berusia 8 bulan dalam kandungan.
Menanggapi soal insiden robohnya pohon tersebut, DLH Sleman mengaku kesulitan untuk mengontrol pohon-pohon yang ditanam di sepanjang jalan di Kabupaten Sleman.
"Semua tanaman yang berada di badan jalan masuk dalam pengelolaan kami [DLH Sleman]. Kedua, karena keterbatasan kami [personel], beberapa kawasan sulit dijangkau," terang Kepala DLH Sleman Dwi Anta Sudibya saat dihubungi SuaraJogja.id, Senin (10/2/2020).
Baca Juga: DPP PDIP Tegaskan Tak Ada Suhu Panas Dalam Pencalonan Pilkada Solo 2020
Dwi Anta menjelaskan, sepanjang 950 kilometer jalan yang ditanami pohon terdiri dari tiga jenis: jalan kabupaten, provinsi, dan nasional. Karena panjangnya jalan tersebut, DLH juga meminta masyarakat terlibat untuk melaporkan ketika ada pohon yang rawan tumbang.
"Selain kami melakukan pengecekan sendiri, kami juga melibatkan masyarakat untuk melaporkan pohon mana saja yang rawan tumbang. Jadi karena keterbatasan kami, beberapa pohon tidak terjangkau [keadaannya]," terang dia.
Disinggung soal dugaan kelalaian penanganan pohon tersebut oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab), Dwi Anta enggan menyebut insiden tersebut sebagai kelalaian.
"Saya menilainya itu karena keterbatasan [personel], bukan karena lalai. Jika memang karena kelalaian, pohon seharusnya ditebang semua, sehingga tidak menimbulkan korban. Nah, maka dari itu, kami tetap fokus menangani lingkungan dengan pengecekan pohon dan juga melibatkan masyarakat karena jumlah pohon yang tak terjangkau," tuturnya.
Dwi Anta tak bisa memastikan jumlah pohon yang rawan tumbang. Kendati demikian, pihaknya memastikan bahwa ketika ada laporan warga dan menemukan pohon yang berpotensi menimbulkan korbanm maka pohon itu akan langsung dipangkas.
Baca Juga: Kemenkes RI Sanggah Tuduhan Indonesia Tak Mampu Deteksi Virus Corona
"Kami sudah memiliki dua alat untuk melakukan penanganan jika ada pohon tumbang. Sebelumnya hanya satu yang kami gunakan jika ada laporan masyarakat. Karena sudah ada dua alat, satu alatnya akan kami gunakan untuk melakukan pengecekan," kata dia.
Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, sebatang pohon sonokeling ambruk di Jalan Wates KM 4, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Rabu (5/2/2020). Sepasang suami-istri Endi Yogananta (26) dan Israni Silvia Sujarman (25), yang juga menjadi korban dalam kejadian ini, terpaksa kehilangan calon anaknya yang tengah berusia 8 bulan di dalam kandungan.
Mengetahui Silvi hamil besar, pihak rumah sakit, kata Endi, langsung melakukan persalinan dengan jalan operasi sesar. Namun sayang, bayi Endi dan Silvi, yang telah diberi nama Pradipta Kenzo Yoshvia, didiagnosis mendapat benturan di bagian kepala. Di hari itu juga Kenzo kemudian dimakamkan, sementara Silvi menjalani perawatan intensif karena mengalami luka-luka yang cukup parah.
Berita Terkait
-
Pohon Tumbang Timpa Pengendara di Depan Kodam Makassar, 2 Korban Terluka
-
Pohon Beringin Tumbang di Alun-Alun Pemalang Saat Salat Ied, Dua Orang Meninggal Dunia
-
Kronologi Pohon Tumbang di Pemalang Saat Salat Id: 2 Tewas, 17 Terluka
-
Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang Tumbang Timpa Jemaah Salat Ied: Dua Meninggal, 17 Luka-luka
-
Monkey Forest Ubud Ditutup Sementara Usai 2 Turis Asing Tewas Tertimpa Pohon
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan