Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 14 Februari 2020 | 18:36 WIB
Pohon Mindi tumbang di Dusun Gondang Penen, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat (14/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

SuaraJogja.id - Warga Dusun Gondang Penen RT 5 RW 28, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman dikejutkan suara keras yang menimpa rumahnya akibat hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (14/2/2020). Sebuah pohon jenis mindi berukuran tinggi empat meter serta berdiameter 50 sentimeter menimpa rumah yang berada di kompleks perumahan warga.

Pemilik rumah, Paidi (70), menjelaskan, peristiwa terjadi pada pukul 14.00 WIB. Saat itu ada angin kencang yang disertai hujan.

"Pukul 14.00 WIB kejadiannya, kondisi memang mendung lalu ada angin ya, cukup kencang juga saat itu tiupannya. Tiba-tiba ada suara benturan keras yang menimpa rumah saya, saat mengecek keluar, sebuah pohon mindi sudah jatuh menimpa atap," kata Paidi saat ditemui di kediamannya, Jumat.

Pihaknya langsung menghubungi petugas berwenang dan keamanan kampung untuk menangani pohon tersebut.

Baca Juga: Heboh Ada Pengakuan Virus Corona Masuk Medan

"Karena pohon juga menimpa kabel, kami takut untuk menangani sendiri. Akhirnya kami melaporkan dan beberapa petugas dari BPBD datang membantu," katanya.

Pohon mindi dengan tinggi empat meter tersebut juga menutup akses jalan warga kampung. Paidi mengatakan, meski pohon menutup jalan, ada sedikit akses kendaraan bermotor yang masih bisa melintas.

"Jika yang lewat mobil memang tak bisa melintas, tapi tadi beberapa pengendara motor bisa melintas. Saat ditangani oleh petugas, akses jalan ditutup total," katanya.

Paidi menuturkan, ada 10 pohon mindi di sepanjang jalan kampung tersebut. Namun yang paling besar berada di depan rumahnya, yang juga menjadi indekos.

Pemilik rumah yang tertimpa pohon Mindi, Paidi (70), ditemui wartawan di Dusun Gondang Penen, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Jumat (14/2/2020). - (Suara.com/Baktora)

"Di sepanjang jalan kampung ini ada 10 pohon yang tingginya lebih dari empat meter. Awalnya kami berinisiatif untuk memangkas karena pohon mengganggu kabel. Karena pohon ini bukan milik warga di sini, akhirnya dibiarkan. Malah angin kencang tadi menimpa rumah saya," katanya.

Baca Juga: KPAI Ingin Kasus Guru Pukul Siswa di SMA 12 Bekasi Dibawa ke Jalur Hukum

Atap rumah Paidi rusak dan tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pihaknya berencana memperbaiki keesokan hari karena waktu yang mulai malam.

Load More