SuaraJogja.id - Cara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghadapi mahasiswa yang mendemonya dikomentari warganet hingga dibandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab, keduanya sama-sama didemo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Selasa (18/2/2020) kemarin, tetapi menunjukkan cara yang beda dalam menghadapi massa demo.
Ganjar diketahui mengajak para mahasiswa yang mendemonya untuk masuk ke gedung lokasi acara di mana ia dan Anies ditunjuk menjadi narasumber, lalu mengajak mahasiswa pendemo berdiskusi. Sementara itu, Anies memutuskan untuk tak menghadiri acara dan melakukan sesi diskusi melalui teleconference dari kantornya di Jakarta.
Bukan kali ini saja Ganjar lihai menghadapi mahasiswa yang mendemonya. Beberapa waktu lalu, ketika terjadi demo di Semarang, Ganjar juga berupaya mengambil hati mahasiswa yang sudah menyemut di depan kantornya.
Demo di Semarang
Momen itu terjadi pada Selasa (24/9/2019) siang. Diberitakan Suara.com, ribuan mahasiswa menduduki Kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jateng untuk menyuarakan beragam tuntutan, antara lain pencabutan RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan serta desakan untuk mengesahkan RUU PKS, RUU PPRT, dan RUU Masyarakat Adat.
Tak hanya itu, massa juga mendesak supaya Perppu Pencabutan UU KPK dan UU Sumber Daya Air segera dikeluarkan, juga berbagai tuntutan lainnya. Mereka pun berteriak memanggil Ganjar supaya menemui massa, bahkan menjebol pagar gedung.
Tak berselang lama, Ganjar Pranowo keluar dari Gedung Berlian (Gubernuran). Berkemeja putih, dengan dikawal aparat kepolisian, Ganjar menuju mimbar mobil orator pendemo.
"Situasi ini sama mirip dengan tahun 98, saya juga turun ke jalan, maka suarakan aspirasi dengan cerdas," kata Ganjar di hadapan pendemo.
Ganjar ikut berorasi dan berjanji menyampaikan semua aspirasi para pendemo. Para mahasiswa lalu berteriak sepakat untuk kembali esoknya memperbaiki taman di sekitar Jalan Pahlawan yang rusak akibat terinjak-injak. Ganjar juga sepakat dengan membubuhkan tanda tangan di atas aspirasi para mahasiswa.
Baca Juga: Sebut Monas Cagar Budaya, Megawati ke Anies: Kenapa Formula E di Situ?
Cara Ganjar menghadapi massa demo ini mendapat sanjungan dari warganet dan berbagai pihak, salah satunya pakar komunikasi politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Triyono Lukmantoro.
"Apa yang dilakukan Pak Ganjar saat menemui mahasiswa yang berunjuk rasa itu merupakan langkah tepat dan patut ditiru," kata Triyono Lukmantoro di Semarang, Kamis (26/9/2019), dikutip dari ANTARA.
Pemerhati politik Faizal Assegaf kemudian membandingkan Ganjar dengan Anies dalam menghadapi massa demo. Menurutnya, saat aksi 21-22 Mei lalu, Anies cuek. Apalagi kala itu Anies justru tengah berada di Tokyo, Jepang untuk menghadiri acara Pertemuan Tahunan Tingkat Tinggi Gubernur Wali Kota Urban-20 (U20).
"Sewaktu demo rusuh 21-22 Mei, @aniesbaswedan selaku Gubernur DKI Jakarta cuek. Kini aksi massa mahasiswa anarkis, Anies pun bungkam. Mestinya Anies malu pada sikap Gubernur Jawa Tengah @ganjarpranowo yang turun temui mahasiswa untuk menjaga kedamaian warga & ketertiban daerahnya," kicau @faizalassegaf, Selasa (24/9/2019).
Namun, Ganjar justru membalas, "Sudah sudah... kita jaga Indonesia bersama. Mas @aniesbaswedan sahabat saya. Kami Insha Allah akan merespon persoalan yang ada. Gubernur lain pasti juga akan melakukan hal yang sama. Damai selalu."
Demo di UMY
Perbandingan ini tak jauh berbeda dengan kejadian di UMY. Sikap Ganjar dan Anies dibanding-bandingkan setelah bersamaan didemo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (18/2/2020).
Aksi unjuk rasa terjadi pada hari keduanya dijadwalkan hadir sebagai narasumber acara Government Gathering on Good and Green Governance di Sportorium UMY, Selasa sore.
Kala itu, menjelang diskusi bertema lingkungan tersebut, puluhan mahasiswa UMY telah bersiap mendemo Ganjar terkait pencemaran PT RUM dan pembangunan Bendungan Bener, juga Anies terkait reklamasi dan banjir di Jakarta serta penebangan pohon-pohon di Monas.
Di halaman gedung, Ganjar disambut sejumlah mahasiswa dengan spanduk yang mewakili penolakan mereka terhadap Ganjar dan Anies. Sementara, Anies tidak hadir ke lokasi dan memilih untuk melakukan sesi diskusi melalui teleconference dari kantornya di Jakarta.
Kemudian, Ganjar mengajak para mahasiswa yang mendemonya untuk masuk gedung dan duduk di depan dan berdiskusi menanggapi protes dari mahasiswa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
-
Menkeu Purbaya Sindir Dirut Bank BUMN: Mereka Pintar Cuma Malas, Sabtu-Minggu Main Golf Kali!
-
Takut Pecah Belah Timnas Indonesia, Konflik STY vs Mees Hilgers akan Dibongkar Setelah Oktober
Terkini
-
Tak Mau Euforia, Pelatih PSS Sleman Ungkap Prioritas Utama Setelah Kalahkan Persiba
-
Sempat Tertinggal, PSS Sleman Bangkit di Babak Kedua! High Press Jadi Kunci?
-
Mitos Baju Hijau di Pantai Selatan: Benarkah Larangan Nyi Roro Kidul Berbasis Sains?
-
Dapat DANA Kaget Gampang-Gampang Susah, Siapa Bilang? Ini Link Klaim Terbaru Khusus untuk Anda
-
7 Hari Menentukan Nasib Christiano: Banding atau Tidak? Pengacara Ungkap Strategi