SuaraJogja.id - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkomentar terkait ramainya pemberitaan ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembicara dalam acara Government Gathering on Good and Green Governance di Sportorium UMY, Selasa (18/02/2020) lalu.
Ketidakhadiran Anies tersebut kemudian dibandingkan dengan Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo yang hadir dan mau menemui mahasiswa UMY yang melakukan aksi unjuk rasa bukanlah menolak datang.
"Terkait ketidakhadiran Anies memilih teleconference untuk menghindari demo tidaklah benar," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol UMY, Hijriyah Oktaviani ketika dihubungi, Kamis (20/02/2020).
Menurut Ria-sapaan Hijriyah, menurut keterangan dari panitia acara,dalam hal ini Kepala Lembaga Kerjasama UMY, Eko Priyo Purnomo, sejak awal Anies memang belum memberikan konfirmasi kehadiran sebagai narasumber acara. Meski masih teragendakan hingga hari H, Anies tidak menjanjikan bisa hadir.
Sedangkan Ganjar dari awal memang menyatakan diri bisa datang ke UMY. Meski dari jadwal yang ada terjadi perubahan jam kedatangan.
"Pak Ganjar pagi ada acara sehingga sesi beliau yang harusnya pagi diubah jadi siang hari," ungkapnya.
Terkait raport merah kasus ekologi yang diberikan mahasiswa UMY kepada Ganjar dan Anies, ketidakhadiran Anies otomatis membuat mahasiswa tidak bisa memberikannya. Sedangkan Ganjar yang hadir di acara bisa secara langsung menerima raport tersebut.
"Jadi pak anies bukannya tidak mau menerima mahasiswa tapi karena memang sejak awal tidak memastikan kehadiran beliau," ungkapnya.
Ria menyebutkan, adanya teleconference yang dilakukan Anies pun bukanlah ide Anies namun tawaran dari panitia acara. Tawaran disampaikan ke Anies melalui sekretarisnya untuk melakukan videocall di pagi hari.
Baca Juga: Gaya Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo Main Tik Tok
"Permintaan itu ditindaklanjuti sekretaris beliau sehingga pagi hari sekitar pukul 09.00 menyetujui paparan lewat teleconference," ungkapnya.
Ria menambahkan raport merah yang disampaikan pada kedua gubernur itu merupakan hak mereka untuk menggunakan suaranya. Kampus mempersilahkan asal dilakukan dengan elegan dan tidak dengan cara anarkis.
Apalagi Ganjar yang hadir menerima kritik dengan baik. Ganjar meski awalnya tidak paham dari kritik yang disampaikan mahasiswa namun menanggapinya secara positif.
"Pimpinan dan civitas lain berharap apapun kritik dan masukan dari mahasiswa semoga bisa diterima para pemimpin negara, pemangku kepentingan dengan bijak sehingga tidak ada salah paham. Adik-adik mahasiswa jangan dianggap menentang dengan memberikan penilaian tidak fair," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Diajak Ganjar Masuk Gedung Saat Demo, BEM UMY Masih Kecewa
-
Dibandingkan dengan Anies di UMY, Ganjar Tak Cuma Sekali Temui Massa Demo
-
Didemo Mahasiswa UMY, Beda Sikap Ganjar dan Anies Jadi Perbandingan
-
KKN UMY Kembangkan Potensi Salak Pondoh menjadi Minuman Segar
-
Rilis Dompet Digital, UMY Terima Pembayaran SPP lewat Aplikasi Smartphone
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti