SuaraJogja.id - Hingga pukul 19.00 WIB, jumlah korban yang dinyatakan meninggal dalam insiden siswa SMPN 1 Turi hanyut, Jumat (21/2/2020), bertambah menjadi lima orang, dari informasi sebelumnya, yang berjumlah empat orang meninggal.
Menurut Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, berikut data siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor yang terdampak banjir lalu dibawa ke Klinik Pratama SWA dan dinyatakan meninggal:
1. SA kelas 8, alamat Sumberjo
2. A kelas 7, alamat Ngentak, Tepan
3. NA kelas 8, alamat Kembangarum
4. L, alamat Kembangarum
Sementara, satu korban lagi yang dinyatakan meninggal belum diketahui identitasnya dan jasadnya berada di RS Puri Husada.
Baca Juga: Gubernur Jateng Tinjau Korban Banjir di Kudus
Kegiatan Pramuka ini kabarnya diikuti 256 siswa kelas 7 dan 8. Dari 129 kelas 7 yang ikut, sebanyak 51 siswa telah memberikan presensi pascainsiden, sedangkan 78 lainnya belum. Sementara, dari 127 siswa kelas 8, 120 siswa telah memberikan presensi, dan tujuh sisanya belum.
Pihak kepolisian sendiri sudah mengerahkan tim SAR dari Sabhara Polda DIY, polres, polsek, dan SAR Polairud untuk mencari korban yang belum ditemukan.
Sementara itu, Ketua Basarnas DIY Wahyu Effendy mengungkapkan, dari 256 siswa peserta kegiatan Prmauka, enam di antaranya izin dari agenda susur sungai, sehingga hanya ada 250 siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor ini.
Diberitakan sebelumnya, lebih dari 200 siswa SMPN 1 Turi, Sleman terseret arus saat melakukan kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2/2020) sore.
Sejumlah siswa dinyatakan meninggal, sedangkan yang lainnya dikabarkan luka, dan sebagian lainnya belum ditemukan.
Baca Juga: 40 Kali Curi Motor, Sepak Terjang Bandit Asal Lampung Pimpinan Joni Saputra
Berita Terkait
-
Tulus Bantu, Cerita Anak Pramuka Tolak Uang Tip Pemudik di Stasiun Senen: Saya Ikhlas, Gak Butuh Itu
-
Mendidik atau Merusak? Kasus Guru di Banjarmasin yang Mematahkan Harapan
-
Prabowo Heran Studi Banding Pegentasan Kemiskinan ke Australia: Kok Belajar ke Negara Kaya?
-
Ibu Muda Kaget Temukan Bercak Aneh di Pakaian Dalam Anaknya, Dirudapaksa Guru Pramuka?
-
Bung Towel Kritik STY di Piala AFF 2024: Jangan Turunkan Anak Pramuka ke Medan Perang
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan