SuaraJogja.id - Ketua Basarnas DIY Wahyu Effendy mengatakan, saat ini Basarnas beserta relawan masih mencari enam orang siswa yang ikut kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor SMPN 1 Turi, Sleman.
"Apakah terbawa arus atau sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Masih mencari data dari pihak sekolah," kata dia di posko kediaman Kepala Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2/2020).
Ia mengungkapkan, dari data pihak sekolah, jumlah siswa yang mengikuti kegiatan tersebut ada 256 orang. Rinciannya, 6 orang absen tak ikut kegiatan. Jadi, total ada 250 siswa yang resmi tercatat ikut kegiatan susur sungai tersebut.
Data lainnya, dari 6 korban yang dirawat di Klinik SWA, 4 orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, ada 27 orang di Puskesmas Turi, sehingga sisanya ada 217 orang peserta, dan di antara itu, sebanyak 200 sudah melaporkan diri ke sekolah.
Baca Juga: Lukisan Tertua Sedunia di Sulawesi Terancam Dirusak Semen Tonasa
"Jadi tertinggal 17. Lanjut [menyebutkan data berikutnya], 1 orang di Puri Husada, jadi tinggal 16, dan tadi ada laporan dari pihak sekolah, 10 orang sudah melapor. Jadi sisa 6 orang [masih dicari]," kata dia.
Pihaknya mengatakan, tak bisa memastikan jumlah orang hilang karena masih mencari informasi ke pihak sekolah.
"Pertama, enam orang ini apakah benar hanyut atau sudah pulang ke rumah masing-masing [tapi belum lapor]," ucapnya.
Menurut informasi dari Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, ada lima peserta kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor yang dinyatakan meninggal: empat di antaranya berada di Klinik Pratama SWA dan satu lagi di RS Puri Husada.
Diberitakan sebelumnya, lebih dari 200 siswa SMPN 1 Turi, Sleman terseret arus saat melakukan kegiatan Pramuka Susur Sungai Sempor di Dusun Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Jumat (21/2/2020) sore.
Baca Juga: Korban Meninggal Bertambah Jadi 5 dalam Insiden Siswa SMPN 1 Turi Hanyut
Sejumlah siswa dinyatakan meninggal, sedangkan yang lainnya dikabarkan luka, dan sebagian lainnya belum ditemukan.
Berita Terkait
-
Tulus Bantu, Cerita Anak Pramuka Tolak Uang Tip Pemudik di Stasiun Senen: Saya Ikhlas, Gak Butuh Itu
-
Mendidik atau Merusak? Kasus Guru di Banjarmasin yang Mematahkan Harapan
-
Prabowo Heran Studi Banding Pegentasan Kemiskinan ke Australia: Kok Belajar ke Negara Kaya?
-
Ibu Muda Kaget Temukan Bercak Aneh di Pakaian Dalam Anaknya, Dirudapaksa Guru Pramuka?
-
Bung Towel Kritik STY di Piala AFF 2024: Jangan Turunkan Anak Pramuka ke Medan Perang
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
'Beli Mercy Harga Becak': Mantan PMI Bangkit dari Nol, Kini Kuasai Pasar Kulit Lumpia Nasional
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan