Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 04 Maret 2020 | 17:52 WIB
Sebuah mobil boks melintasi jembatan dekat longsoran tebing di aliran Sungai Winongo, Dusun Jaranan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Rabu (4/3/2020). (ist)

SuaraJogja.id - Longsornya tebing serta talud sepanjang lebih kurang lima meter di aliran sungai Winongo, Dusun Jaranan, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul mulai direspon Pemkab Bantul. Melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan pemukiman (DPUPKP), pihaknya akan memperbaiki talud yang longsor karena masih dalam masa pemeliharaan.

"Kami dari sisi pelaksanaan, karena itu masih menjadi tanggungjawab rekanan, nantinya kami minta mereka untuk memperbaiki. Karena pembangunan sendiri masih dalam pemeliharaan," terang Kepala DPUPKP Bantul, Bobot Arifi Aidzin saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Rabu (4/3/2020).

Pihaknya membeberkan peristiwa longsornya talud setinggi tiga meter tersebut diduga lantaran debit air sungai Winongo yang tinggi. Pasalnya saat terjadi longsor, hujan di kawasan tersebut tak begitu deras.

"Setelah saya lihat tadi, diduga karena aliran air dari utara terjadi cukup deras. Sehingga tebing tersebut longsor. Di lokasi sendiri hujan tidak terlalu deras," jelas Bobot.

Baca Juga: Viral ODGJ Tanpa Busana Berkeliaran di Bantul, Warganet: Dilihat Anak-anak!

Pembangunan talud sungai Winongo sendiri merupakan program Pemkab Bantul yang bekerjasama dengan pihak ketiga. Pembangunan talud yang memakan waktu lima bulan sejak September 2019 dan selesai pada 4 Januari 2020 ini pernah longsor di lokasi yang berbeda di sisi selatan pada 7 Januari 2020 lalu.

Insiden longsornya talud tersebut terjadi kembali di sisi barat jembatan yang menghubungkan Desa Panggungharjo dan Desa Pendowoharjo, Selasa (3/3/2020) malam wib.

Lurah Panggungharjo, Harjo Wahyudi Anggoro Hadi menjelaskan untuk sementara pemerintah desa berusaha untuk menutup bekas longsoran dengan karung berisi pasir.

"Pemerintah desa bersama warga akan menutup bekas longsoran dengan karung pasir. Sementara beberapa petugas BPBD dan linmas masih berjaga di lokasi longsor (barat jembatan)," katanya.

Meski lokasi longsor dekat dengan permukiman warga, pihaknya mengaku jarak antara rumah warga dan bibir sungai cukup jauh.

Baca Juga: Gegara Virus Corona, Harga Masker di Bantul Jadi Rp10 ribu per Tiga Lembar

"Jarak rumah warga dan bibir sungai sekitar 20 meter. Yang jelas sudah kami laporkan kepada atasan untuk perbaikannya. Sementara kami akan menutup dengan karung pasir agar longsoran tak menjadi lebih lebar," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, talud yang berada di dusun Jaranan, Panggungharjo, Sewon, Bantul mengalami longsor. Meski tak menimbulkan korban jiwa atau rumah terdampak, sebuah tanaman bambu menutup aliran sungai yang dikhawatirkan  menggangu aliran air.

Saat ini tanaman bambu sudah dibersihkan dan aliran sungai kembali lancar. Kendati begitu longsoran tebing harus segera ditangani mengingat hujan serta debit air yang berpotensi tinggi di musim hujan ini.

Load More