SuaraJogja.id - Warga kampung Serangan RT 5 dan 6/ RW 1, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta mulai khawatir dengan kondisi talut yang sempat longsor pada 3 Januari 2020 lalu. Sejumlah karung pasir yang berfungsi untuk menahan longsoran robek dan tanah akses jalan warga ambles.
"Mulai robek (karung pasir) itu seminggu lalu. Mungkin karena paparan panas dan intensitas air hujan yang tinggi sehingga merusak karung-karung itu. Karena robek, beberapa pasir ikut rontok," kata Narti, salah satu warga, saat ditemui di kampung Serangan, Kamis (5/3/2020).
Menurutnya, selain karena kondisi cuaca, aliran air sungai Winongo yang beberapa hari terakhir cukup deras diduga jadi salah satu faktor kerusakan.
"Hampir tiga hari ini debit air sungainya tinggi. Hal itu juga menyentuh karung yang berada di pinggir sungai sehingga membuat rusak. Jika tak segera diperbaiki, kaki takut akan menjadi longsoran yang lebih parah," ungkap wanita yang tinggal tepat di sisi timur longsoran tersebut.
Baca Juga: Menperin Pastikan Pasokan Komponen Otomotif Masih Aman
Ia menjelaskan, banjir besar yang cukup dikhawatirkan warga saat hujan deras yang terjadi Rabu (4/3/2020).
"Kemarin (Rabu-red) hujannya cukup deras. Bahkan tidak berhenti sampai malam. Sehingga beberapa warga berjaga agar bisa memantau kondisi dan mengabarkan sewaktu-waktu jika terjadi longsor lagi. Harapannya pihak berwean segera memperbaiki, bukan dibiarkan seperti ini," ujarnya.
Meski telah dilakukan tindakan pencegahan agar longsoran tak melebar, hal itu tetap membahayakan jika tak ada perbaikan.
Ketua RW 1, Ibnu Hajar menyebut, tak hanya karung yang robek, akses jalan warga juga ikut ambles lantaran tidak ada langkah pasti Pemerintah untuk membenahi talut.
"Jadinya sebagian akses jalan masyarakat (jalanan di sisi timur sungai Winongo) ambles. Bahkan kekhawatiran kami bisa berdampak ke rumah warga" kata Ibnu Hajar.
Baca Juga: Masker Banyak Ditimbun, Ganjar: Jangan Bersenang-senang di Atas Penderitaan
Pihaknya menjelaskan, hingga saat ini, debit air sungai sudah cukup tinggi. Bahkan, hari Selasa (3/3/2020) mencapai 250 sentimeter. Hal itu dipicu intensitas hujan yang cukup tinggi di sebagian besar wilayah DI Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Raja Spanyol Dilempari Lumpur saat Kunjungi Korban Banjir Valencia
-
Hujan Setahun Turun dalam 8 Jam Saja! Update Korban Banjir Dahsyat Spanyol Jadi 158 Jiwa
-
Korban Banjir Bandang Spanyol Terus Bertambah: 95 Tewas, Ratusan Hilang, Kota-Kota Terendam Lumpur
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
Terkini
-
Harda-Danang Menang Quick Count Pilkada Sleman 2024, Tim Kawal Rekapitulasi Hingga Penetapan KPU
-
Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan
-
Akui Kekalahan di Pilkada Bantul, Paslon Untoro-Wahyudi Datangi Halim-Aris Ucapkan Selamat
-
Hasil Quick Count, Paslon Harda Kiswaya-Danang Maharsa Unggul 62 Persen di Pilkada Sleman
-
Unggul Real Count 44,42 Persen, Hasto Wardoyo-Wawan Klaim Menangi Pilkada Kota Yogyakarta