Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 10 Maret 2020 | 20:38 WIB
Petugas kepolisian Inafis Polres Sleman, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pos polisi yang dirusak orang tak dikenal, Selasa (10/3/2020). [Suarajogja.id / M Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Pos polisi Satlantas Polres Sleman yang terletak di Kentungan, Selasa (10/3/2020) sekitar pukul 06.00 pagi dirusak orang.

Dari pantauan SuaraJogja di lapangan, tampak kaca depan pos yang berada di tenggara ringroad tersebut mengalami bolong lantaran lemparan batu.

Tak berapa lama, Polres Sleman berhasil meringkus salah seorang pemuda yang diduga sebagai pelaku perusakan. Pemuda tersebut saat ini berstatus sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menanggapi mahasiswanya berurusan dengan hukum, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, UGM, Parpurna Poerwoko Sugarda mengaku akan mendampingi proses hukum yang nantinya dijalankan mahasiswanya, SH (24).

Baca Juga: Mantan Bos Badak Lampung FC Jadi Dirut Baru PSS Sleman

"Kami mendengar begitu (mahasiswa UGM yang melakukan). Namun kami akan cek kebenarannya, nantinya akan kami lakukan pendampingan kepada mahasiswa tersebut," terang paripurna dikonfirmasi wartawan lewat telepon, Selasa (10/3/2020).

Meski diketahui sebagai mahasiswa UGM, Paripurna tak menampik bahwa mahasiswa bersangkutan harus bertanggungjawab penuh dengan aksi yang dia lakukan.

"Jika menyangkut aksi perusakan itu tanggungjawab pribadi. Namun sebagai institusi kami akan melakukan pendampingan agar proses dan pemeriksaan (polisi) dilakukan seadil-adilnya," katanya.

Paripurna melanjutkan, terkait apakah pelaku merupakan salah satu mahasiswa di aksi Gejayan Memanggil, pihaknya tak menjelaskan pasti.

"Saya dengar dia panitia di salah satu kegiatan itu (Gejayan Memanggil). Namun aksi tersebut tak berkaitan dengan kampus. Yang jelas akan kami cek dahulu terhadap mahasiswa ini," katanya.

Baca Juga: Puluhan Pohon Tumbang hingga Rumah Rusak di Sleman Akibat Hujan Angin

Meski Paripurna tak mempersoalkan anak didiknya terlibat aksi demo, pihaknya menegaskan untuk menjaga suasana kondusif dan tak memprovokasi apalagi sampai merusak fasilitas umum.

Load More