SuaraJogja.id - Disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Tri Wahyu Joko Santoso, terjadi peningkatan kasus DBD yang sangat signifikan di Yogyakarta.
Ia menyampaikan, hal ini terjadi sejak awal bulan Februari tahun 2020. Kasus yang awalnya berjumlah 50, melonjak menjadi 115 kasus dan kini sampai di angka 253 kasus.
"Kasus terbanyak ada di Kecamatan Sewon yakni 31 kasus; disusul Kecamatan Pandak 26 kasus; Kasihan 17 kasus; dan Banguntapan 14 kasus. "Rata-rata rentang usia yang terserang DBD ini antara 5-15 tahun," kata Tri Wahyu Joko Santoso, melansir dari Harianjogja.com, hari Rabu (11/3/2020).
Oky, panggilan Tri Wahyu Joko Santoso, juga menjelaskan, meski mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah kasus ini sama dengan yang terjadi tahun 2019 lalu.
Baca Juga: Bertemu PSSI, APPI Minta Pengampunan 2 Pemain Terhukum
Namun, yang membedakan adalah tingkat kesembuhan pasien penyakit akibat nyamuk Aedes aegypti ini juga cukup tinggi karena kecepatan penanganan dari petugas kesehatan.
"Sampai saat ini belum ada (pasien DBD) yang meninggal. Dan jangan sampai ada," kata Oky.
Ia juga menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keadaan ini dengan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat ketika mendapati gejala demam
"Secara berkala, dinas terkait akan memantau kegiatan peberantasan sarang nyamuk (PSN) di masing-masing kecamatan," ujar Oky.
Ia juga menekankan pentingnya pemberantasan PSN sebagai salah satu langkah menangkal penyebaran demam berdarah dengan senantiasa melakukan gerakan 3M plus.
Baca Juga: Gadis Cantik Pemasang Behel Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Sungai Sidoarjo
Ditambah lagi, tiap puskesmas juga sudah dibagi larasida yang bisa digunakan masyarakat secara gratis. Larvasida tersebut ditaburkan ke kolam, sumur atau wadah air lainnya. Air yang tercampur larvasida juga dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Berita Terkait
-
Wabah DBD Tewaskan 37 Orang di NTT
-
Hingga Awal Maret 2020, Kemenkes Catat 16 Ribu Kasus DBD di Indonesia
-
15 Orang Meninggal karena DBD di Jabar, Ini Respons Ridwan Kamil
-
Terpopuler: Kasus DBD di NTT Sudah Serius, Waspada Anak Suka Menyiksa Hewan
-
Menkes Terawan Sebut Kasus Deman Berdarah di NTT Sudah Serius
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Punya Hubungan Dekat dengan Bintang Barcelona
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
Terkini
-
Ringankan Beban Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
-
Drama Lempuyangan Memanas, PT KAI Minta Warga Kosongkan Rumah dalam Waktu Tujuh Hari
-
Cocok Buat Healing, Cek 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Makassar yang Layak Dikunjungi!
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini, Berpeluang Raih Rp749 Ribu
-
Prediksi Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini, Hujan Masih Terjadi Imbas Kemarau Basah