SuaraJogja.id - Pengelola candi yang ada di Sleman menyepakati untuk membatasi kunjungan ke tujuh objek wisata candi di Sleman, berlaku sejak Senin (16/3/2020) hingga 29 Maret 2020.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan telah berkoordinasi terkait penutupan tujuh candi, salah satunya bersama BPCB Yogyakarta.
"Untuk sementara waktu sampai dua pekan ke depan ditutup dari kunjungan wisatawan. Tetapi masih dibuka untuk kegiatan-kegiatan penelitian bagi mahasiswa," kata dia, mengulang informasi yang disampaikan oleh
Kepala BPCB, Zaimul Azzah, Senin siang.
Pembatasan ditempuh sesuai dengan imbauan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui surat yang ditandatangani oleh Sekjen Kemendikbud. Langkah ini terutama sebagai upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 di pelayanan unitnya.
Baca Juga: Hindari Virus Corona, PSS Sleman bakal Gelar Latihan Tertutup
"Pembatasan kunjungan baru kami informasikan baik melalui situs resmi dari BPCB DIY dan juga media sosial yang dikelola Dinas Pariwisata Sleman. Pembatasan ini tentunya sedikit ataupun banyak akan berpengaruh terhadap angka kunjungan wisatawan. Tapi kami kira pengaruhnya tidak begitu besar," ungkap dia.
Kepadatan lalu lintas di Sleman menurun hingga 30 persen
Sementara, menindaklanjuti imbauan Presiden Indonesia, Joko Widodo untuk mengurangi aktivitas di luar rumah memberi dampak pada jumlah kepadatan lalu lintas di Kabupaten Sleman. Sejumlah titik mengalami penurunan hingga 30%, pada Senin (16/3/2020).
KBO Satlantas Polres Sleman, Iptu Riki menyebutkan, sebetulnya dari patroli dan laporan pantauan di masing-masing pos, terdata aktivitas lalu-lintas (lalin) masih sama seperti hari biasa. Namun, secara umum terjadi pengurangan arus yang melintas, pada pukul 07.00 WIB-12.00 WIB.
Ia menduga, berkurangnya arus lalin dikarenakan salah satunya adalah kebijakan terkait adanya sekolah yg diliburkan beberapa hari ke depan, sehubungan dengan wabah virus corona atau COVID-19.
Baca Juga: Kalah dari Persib, Pelatih PSS Sleman Sebut Pemainnya Terlalu Gugup
Ditambah lagi, masyarakat mulai mengikuti imbauan dari pemerintah pusat, untuk tidak bepergian bila tidak urgent.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja