SuaraJogja.id - Mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Yogyakarta atau Lapas Wirogunan mengetatkan kunjungan masyarakat. Setiap pengunjung yang datang harus melalui pengecekan suhu tubuh dengan alat yang telah tersedia.
Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas Kelas IIA Yogyakarta Angga Satrya menjelaskan bahwa sosialisasi terhadap pengunjung maupun warga binaan terus dilakukan terkait merebaknya virus corona.
"Lapas ini juga termasuk objek vital, di mana tingkat kepadatannya cukup tinggi. Maka dari itu, terkait dengan penyebaran virus ini [corona], lapas sudah mengantisipasi dengan alat pengecek suhu atau infrared thermometer kepada pengunjung," katanya, ditemui SuaraJogja.id di lapas setempat, Senin (16/3/2020).
Tak hanya pengecekan suhu tubuh, Angga mengaku bahwa pembersih tangan atau hand sanitizer di dalam lapas juga disiapkan untuk pembesuk.
Baca Juga: Wabah Corona, Tradisi Sambut Juara All England di Tanah Air Ditiadakan?
"Sejak munculnya virus tersebut kami terus meningkatkan pencegahannya, terutama orang dari luar. Tak hanya itu, pegawai juga terus disosialisasikan untuk menjaga kebersihan diri selama di lapas," ungkap dia.
Dikatakan Angga, mulai 19 Maret 2020 mendatang, Lapas Wirogunan akan membatasi jumlah kunjungan ke lapas. Kebijakan itu dilakukan selama 14 hari hingga 2 April 2020.
"Kami telah mengikuti rapat bersama satuan kerja lain di Kantor Wilayah (Kanwil), hasilnya mulai 19 Maret nanti pembesuk ditiadakan dahulu, mengingat situsasi virus ini," kata dia.
Angga menambahkan bahwa peniadaan waktu besuk tersebut bisa berubah, melihat perkembangan di lapangan.
"Nanti lihat ke depan sesuai arahan dari pusat. Yang jelas selama tiga hari ini kami akan sosialisasikan dulu kepada masyakarat terkait kunjungan ke lapas ini," jelasnya.
Baca Juga: Sidang Cerai Jennifer Dunn Kembali Digelar 1 April 2020
Hingga kini, Lapas Wirogunan terus meningkatkan pencegahan virus corona tersebut. Lapas yang diisi lebih kurang 312 warga binaan ini terus menyosialisasikan dan memberlakukan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
Kasus Covid-19 terus menjadi perhatian pemerintah pusat, termauk Pemda DIY. Berdasarkan data dari RS rujukan COVID-19 di DIY, terdapat 17 orang yang terindikasi virus Corona. Dari jumlah itu, 12 di antaranya dipastikan negatif, satu orang positif, sementara empat sisanya masih menunggu hasil uji laboraturium pusat.
Berita Terkait
-
PRISON BREAK! Bongkar Tembok Pakai Sendok, 7 Napi Lapas Sorong Kabur
-
Pengamanan Ketat Tetap Dilakukan saat Kunjungan Keluarga Warga Binaan di Lapas Cipinang
-
Geger Napi Lapas Kutacane Kabur, Legislator PKB: Pasti Karena Over Capacity, Pemerintah Harus Evaluasi
-
Napi Kabur Massal di Lapas Kutacane: Bilik Asmara dan Jatah Makan Jadi Pemicu?
-
Lapas Kutacane Jebol: 49 Napi Lepas! Ini Kata Ditjen PAS soal Pengejaran
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Peringatan Dini BMKG Terbukti, Sleman Porak Poranda Diterjang Angin Kencang
-
Sultan HB X Angkat Bicara, Polemik Penggusuran Warga Lempuyangan Dibawa ke Keraton
-
Konten Kreator TikTok Tantang Leluhur Demi Viral? Keraton Yogyakarta Meradang
-
'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari
-
Curhat Petani Gulurejo, Ladang Terendam, Harapan Pupus Akibat Sungai Mendangkal